Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui sudah mendapatkan laporan soal rekening mencurigakan para pejabat DKI dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Ada (rekening mencurigakan). Kami sudah pernah tanya banyak hal kepada beliau (PPATK), termasuk ada beberapa pejabat juga direksi BUMD. Termasuk yang kasus-kasus lama pun sudah pernah kami bersurat,” ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (21/1).
Kekurangan laporan itu, menurut dia, saat ini akan dikirim lagi. Wewenang menyelidiki soal rekening mencurigakan itu ada pada Inspektorat DKI Jakarta. Termasuk menyelidiki proyek-proyek mangkrak seperti pembangunan sekolah, jembatan, dan jalan yang belum rampung.
“Nah itu dengan MoU ini kita bisa langsung minta kepada PPATK untuk memberikan waktu si perusahaan (pembangun) terima uang ini, dia kirimnya kepada siapa?,” katanya. “Atau begitu terima uang begitu banyak langsung ditarik kontan. Nah kalau langsung ditarik kontan, bisa diduga ada sesuatu yang mencurigakan,” Basuki menambahkan.
Dengan bantuan PPATK seperti itu, lanjut dia, akan terlihat secara bisnis masuk akal atau tidak suatu pembangunan yang dilakukan tersebut. Ia pun mengaku tidak akan ragu mencopot jabatan para pejabat DKI yang terkena transaksi mencurigakan kendati tanpa ada bukti.
“Kami lebih baik salah menstafkan orang daripada salah kasih dia kesempatan berkuasa,” katanya. [Beritasatu.com]
wah…. inspektorat itu justru sumber masalah. Prioritaskan dulu inspektorat yg diselidik data-2nya, mumpung Kepala SKPD-nya masih baru dan smg blm ketularan virus Kepala SKPD yg lama. Dari situ baru kumpulin data-2 yg dibutuhkan jng sampai ada yg disembunyikan atw kecolongan …. Yakin banget dah, banyak pejabat2 DKI yg bakal jadi tersangka korupsi sama KPK berkat data yg sahih dari PPATK.