Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akuisisi atau pengambilalihan operator air bersih Palyja akan dilakukan PD PAM Jaya. Sebelumnya PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya yang akan bertugas mengambilalih saham kepemilikan Palyja tersebut.
Basuki menjelaskan, pihak Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) yang menggugat DKI atas privatisasi air ini menolak Palyja diakuisisi oleh dua BUMD DKI itu.
“Mereka (KMMSAJ) enggak mau cabut gugatan hukumnya kalau Jakpro yang beli, mereka maunya diakuisisi PD PAM Jaya. Makanya saya juga enggak ngerti,” kata Basuki, di Balaikota, Jumat (25/1/2015).
Basuki menjelaskan direksi PD PAM Jaya telah berkonsultasi dengan pemilik saham Palyja, Suez International dengan Astratel. Sehingga ia menargetkan, pada Juni mendatang, DKI telah dapat mengelola penuh pelayanan air bersih di wilayah Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan itu.
Uji kelayakan PD PAM Jaya kepada Palyja pun telah rampung dilaksanakan. “Biaya yang dibutuhkan untuk akuisisi saham itu mungkin hampir Rp 1 triliun. Sekitar Rp 600-900 miliar gitu,” kata Basuki.
Setelah akuisisi Palyja selesai, Basuki baru akan mengevaluasi kinerja PD PAM Jaya selama ini. Evaluasi tersebut akan menentukan apakah perlu atau tidak dilakukan pergantian Dirut PD PAM Jaya. “Kalau sudah kelar akuisisi, baru kita evaluasi. (Dirut PD PAM Jaya) perlu diganti atau tidak,” ujar Basuki. [Kompas.com]
mohon tanya, Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ), ini sebetulnya apa? punya status hukum apa? bisa dimintai pertanggung-jawaban atas tindakannya atau tidak? kalau jawabannya : tidak, maka kok sampai suaranya demikian menentukan, sampai-2 pemerintahan yg notabene dipilih rakyat n punya legitimasi, bisa dimentahkan kinerjanya.
.
juga mohon tanya, logika apa yang dipakai pemda dki dalam hal ini??
.
sorry, atas pertanyaan saya, maklum rakyat jelata, hinglander (orang gunung) lagi. tq n
.
salam,