Ahok.Org – Kebutuhan beras di Jakarta mencapai 1.000 hektare sawah per hari. Hal itu dibeberkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di Jakarta Utara, Rabu (1/4/2015) lalu.
“Butuh seribu hektare sehari buat ngasih orang Jakarta makan, jadi kalau 365 hari perlu 365 ribu hektare. Bagaimana caranya? Kita mau ijonin, tetapi ijon yang baik. Kita mau (pakai) resi gudang,” kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Resi gudang yang ingin diterapkan Ahok bermaksud agar beras bisa disimpan di suatu gudang terdaftar dengan menunjukkan dokumen kepemilikan beras tersebut.
Resi itu bisa diperdagangkan, diperjualbelikan, dipertukarkan, atau dijadikan agunan pinjaman oleh pelaku usaha bila harga komoditas anjlok.
Tidak hanya itu, Ahok juga ingin memberi tambahan dana sebesar sebesar Rp 1,5 triliun pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang ketersediaan pangan, PT Food Station Tjipinang Jaya untuk mengontrol harga dan ketersediaan beras di pasaran.
“Saya pun akan suntik beras. Saya perkirakan tiga bulan lagi beras akan naik. Bulog ketakutan bila beras ditentukan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) itu Rp 7.200, sedangkan pasaran Rp 7.500. Harusnya dia ikut beli harga pasaran. Kalau enggak beli sekarang nanti tiga bulan lagi bisa enggak punya stok beras,” sebut Ahok. [Kompas.com]