Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus membenahi mekanisme penyaluran dana program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang diberikan untuk para pelajar kurang mampu di ibu kota. Nantinya, penerima bantuan dana KJP tidak boleh merokok dan memiliki handphone mahal.
“Anak yang ngerokok, pegang handphone mahal tidak dapat KJP. Kalau merokok, dua bungkus sehari lagi, kan lucu,” ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Jumat (15/5).
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, pihaknya memperketat aturan tersebut agar penerima dana KJP tepat sasaran dan berasal dari keluarga tidak mampu. “Kita mau tekan seperti itu secara bertahap, makanya sekarang mau kita kurangin siapa yang betul-betul baik,” ujarnya.
Sekadar diketahui, alokasi besaran dana program KJP yang dialokasikan pada APBD DKI 2015 sebesar Rp 2,4 triliun. Angka ini menurun jika dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Setelah dievaluasi, tahun ini Ahok mengurangi jumlah anggaran KJP sebesar Rp 600 miliar menyusul ditemukannya penerima anggaran ganda. [Beritajakarta]
Sejuk rasanya melihat 2 orang yang bekerja keras untuk membereskan obsolete feudalistic dki bureaucracy PakGub dan Pak Heru (BPKAD) dan yang bekerja keras untuk revolusi birokrasi pemprov dki. No retreat Pak, juga Pak Sekda (kebugaran Pak), Pal Lasro, Bu Tuti dll kerja kerja kerja. Kobarkan revolusi terhadap birokrasi terkorup di Indonesia!!
yth pa AHOK
Dengan segala hormat,
Terimakasih atas lancarnya program KJP dan pencairannya bagi siswa/siswi.
namun dana SERTIFIKASI GURU cair tidak merata dan HONOR GURU BANTU SMK belum juga cair, dari bln JANUARI 2015.
mohon jika ada pihak pihak yang berwenang yang menghambat atau mempermainkan anggaran tersebut agar diTINDAK TEGAS sesuai UNDANG UNDANG yang berlaku.
terimakasih Pa AHOK yang terhormat dan kami banggakan.