Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pegawai negeri sipil meniru semangat para pejuang. PNS harus jujur dan ikhlas dalam menjalankan tugas.
Hal itu Ahok sampaikan saat memimpin upacara dalam rangkan Hari Kebangkitan Nasional di lapangan parkir eks Irti Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2015). Meski dilaksanakan di bawah terik matahari, upacara berjalan khidmat.
“Pembangunan mental dan karakter bangsa menjadi prioritas pemerintah saat ini. Pembangunan yang disebut revolusi mental diharapkan menghasilkan masyarakat yang kreatif dan berjiwa nasional,” kata Ahok dalam pidatonya.
Tujuan memperingati Hari Kebangkitan Nasional, menurut Ahok, untuk menigkatkan semangat nasionalisme berlandaskan moral, etika bangsa dan negara, serta mempercepat perwujudan visi misi Pemerintah Provinsi DKI.
“Mari kita kenang kembali semangat perjuangan founding fathers. Proses panjang perjuangan telah melahirkan bangsa yang besar. Perjuangan Bangsa Indonesia belum berkahir,” tegas Ahok lantang.
Upacara dimulai sekitar pukul 07.30 WIB, diikuti oleh pejabat Pemprov DKI. Tampak di antara para PNS Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, Sekretaris Daerah Saefullah, dan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). [Metrotvnews.com]
–
Peringatan Harkitnas, Ahok: Kita Ini Disuruh Kerja Tanpa Korupsi Saja Susah
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 yang jatuh pada Rabu (20/5) dilakukan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama bertindak sebagai inspektur upacara.
Basuki mengatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional diharapkan bisa menjadi momentum untuk tidak melupakan semangat kebersamaan, Selain itu, katanya, Bhineka Tunggal Ika adalah hal mutlak.
“Kita ini, jangankan jiwa raga sesuai lagu “Padamu Negeri”, suruh kerja benar dan tidak korupsi saja susah, tidak diminta jiwa raga. Rakyat tidak minta itu,” kata Basuki di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (20/5).
Menurut Basuki, pegawai negeri sipil (PNS) yang telah digaji cukup besar juga harus mengedepankan aspek kebersihan melalui semangat kebersamaan. Hal lain adalah mementingkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
Dalam upacara, Basuki juga menyampaikan pidato Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara. Pidato tersebut menjabarkan bahwa Hari Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkit bangsa Indonesia dengan semangat nasionalisme, kesatuan, dan kesadaran untuk memajukan bangsa, semangat yang tidak pernah muncul selama masa penjajahan.
“Perjuangan bangsa Indonesia belum berakhir, ini awal untuk Indonesia maju, berkeadilan, dan bermartabat. Kita sudah berproses lebih dari 100 tahun menjadi bangsa yang berdaulat dan bergelut dengan perubahan-perubahan,” katanya.
Selain itu, tujuan peringatan ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan jiwa nasionalisme dalam pembangunan, serta mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi dalam rangka Indonesia maju. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]