Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang setelah menunjuk pengusaha Dato Sri Tahir menjadi Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Terlebih, saat Tahir menjanjikan bakal mengajak banyak pihak swasta untuk melakukan investasi mengembangkan TMR. Ia mempercayai pengembangan TMR berstandar internasional akan lebih cepat jika dikelola oleh pihak swasta.
“Kalau saya senang saja, kalau kamu mau tunjuk orang (untuk jadi Ketua Dewan Pengawas TMR), kamu pasti tunjuk (orang) yang mau diberi dan bisa dipercaya oleh semua kalangan. Makanya kami kembangkan Ragunan karena sekarang orang-orang kaya maunya ke Singapura hanya untuk lihat binatang, nanti tidak usah lagi ke sana,” kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (4/6/2015).
Basuki memastikan tidak akan mengeluarkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk mengembangkan TMR. Sebab, seluruh pengembangan berasal dari pihak swasta maupun dari program corporate social responsibility (CSR).
Untuk harga tiket masuk (HTM) akan ditetapkan setelah TMR berstandar internasional, Basuki mengatakan akan menerapkan sistem tiket uang elektronik (e-money) atau non tunai. Hal terpenting, lanjut dia, Pemprov DKI tidak akan mencari untung dalam hal pengembangan TMR ini.
Pihaknya menargetkan masterplan atau rencana desain pengembangan TMR sudah jadi akhir tahun ini. Sehingga, konstruksi bisa dilaksanakan tahun 2016 mendatang.
“Tolong didoakan suapaya Jakarta sampai akhir tahun 2016 ada perubahan besar di Ragunan dan kami tidak malu. Nanti dunia membicarakan bahwa Ragunan jadi tempat konservasi hewan yang berhasil, pokoknya enggak malu-maluin,” kata Basuki.
Beberapa konsep pengembangan TMR Tahir bersama swasta yakni pembangunan kebun empat musim di TMR. Selain itu, Tahir juga akan mengundang investor untuk ikut membiayai pembangunan wahana kincir raksasa di sana layaknya London Eye di London atau Singapore Flyer di Singapura. [Kompas.com]
Rapat pembahasan perihal Taman Margasatwa Ragunan
ini dia…sebuah terobosan dalam membangun Jakarta (model) dan Indonesia (untuk yang lain mengikuti), melibatkan pengusaha yang ‘capable’ dan bisa dipercaya…ide pak Tahir bagus…tidak sekedar orang lihat binatang tapi juga menikmati taman yang “bagus”…dan fasilitas lainnya…integrated…kalau kualitasnya ok…efeknya bisa multiplier buat Jakarta karena akan mendatangkan devisa dari turis asing yang mau lihat…
untuk pak Tahir, di bagian perbankan sebaiknya kredit lebih di-rem, fokus ke ‘liquidity’—> cash…karena akan ada ‘badai’ yang melanda ekonomi…