(Jakarta Smart City – http://smartcity.jakarta.go.id/)
Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui, program smart city di Jakarta belum berjalan sempurna karena banyaknya RT dan RW yang belum berpartisipasi. Selain itu, beberapa dinas juga belum sepenuhnya mengikuti program tersebut. Padahal, smart cityDKI, kata Basuki sudah sangat informatif.
“Aktivitas sehari-hari yang kurang, Anda mau tahu apa, saya bisa tahu sekarang, alat berat PU, kerja ringan berapa jam. Yang tidak mau masukkan truk sampah, kami bisa tahu lokasi ini peruntukkannya untuk perumahan atau bisnis. Kami sudah tahu penyebaran tukang kebersihan di jalan ini siapa yang tanggung jawab,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta, Senin (15/6).
Selain itu, semua orang yang mengakses juga bisa mengetahui lokasi-lokasi seperti PKL, patung, hingga posisi bus Transjakarta. Termasuk juga beberapa CCTV yang sudah berfungsi dan bisa diakses meski bandwith-nya masih kurang.
“Smart city DKI ini, Google Amerika Serikat saja sudah ingin tahu. Karena yang mengaplikasikan Google Maps dengan aplikasi hanya Jakarta. Posisi kita sudah bagus banget. Per RW sudah ada petanya, lurah camat sudah muncul posisinya di mana, hanya mengandalkan RT,” katanya.
Ia mengatakan, dengan RT bisa mengirim lima berita setiap hari maka semua laporan akan lengkap. Mereka juga bisa dibayarkan uangnya dengan laporan tersebut.
“Kebersihan juga, hampir semua sungai di Jakarta tanpa sampah. Nah itu berkat CCTV kita sudah pelototin. Jadi seluruh Ciliwung sudah bisa dimonitor,” terangnya. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Jakarta jadi smart city, rakyatnya juga harus smart, apalahi pejabatnya juga harus smart. yg perlu diubah mentalitas para penyelengara pemerintahan pak ahok.
yang perlu dibeli adalah software untuk monitoring CCTV seperti punya Aventura, Viseum, dll, yang bisa kasih notification, analisa, buat laporan. Pak Ahok khan pernah lihat demonya waktu Telkomsel presentasi (waktu mereka perlu ijin untuk 4G tower). Ini diperlukan untuk mengurangi jumlah orang yang memonitor, lagipula adakalanya personil tsb lengah…kalau pakai software semacam ini…it will be helpful…
Setuju dgn sam, pak ahok kalau mau gunakan tehnologi sekalian yg canggih dan bisa dan yg bisa memberikan laporan sekaligus sehingga mengurangi penggunaan orang, let the machines does it.
kalau truk sampah dimonitoring, bisa ketahuan… beroperasi atau tidak…sudah bayar 400 milyar (per tahun) untuk sewa truk juga pak Ahok tidak tahu…sebenarnya difungsikan berapa% armadanya, kalo di perusahaan pengangkutan…GPS Monitoring khan benar-benar dipakai untuk optimasi dan efisiensi…Uber…GoJek…dll, malah di perusahaan tertentu bensinnya juga dimonitor supaya tidak bisa dicuri…
luar biasa bukan?? dari semenjak pak Jokowi menjabat gubernur kasih instruksi pakai GPS di truk sampah, dan pak Ahok juga kasih instruksi yang sama…masih belum dieksekusi…
Air mancur HI tdk berfungsi optimal. Lampu nya jg tdk artistik, warna warni terkesan seadanya saja. Pdhl sbg icon jkt harus nya menjadi daya tarik wisatawan dan menjd kebanggaan warga jkt. Mungkin pak Basuki luput melihat hal ini shg petugas yg bertugas & berwenang tdk melakukan tugas dgn baik. Semoga input ini bisa bermanfaat.
Desain sorot lampu Monas jg tdk artistik. Seharusnya pemprov DKI membayar lighting consultant unt hal ini shg terlihat indah & menarik.
Sangat disayangkan air mancur HI yg menelan biaya besar tdk berfungsi optimal. Penampilannya tdk sebagus dulu. Harusnya difungsikan kembali shg menjadi indah & menarik wisatawan asing unt datang.
Pak BAsuki jika sempat harus meninjau kondisi air mancur HI saat ini. Kondisinya skrg hanya seadanya nya. Lampu2nya jg tdk artistik. Dirancang hanya seadanya saja. Bisa dibandingkan dgn kondisinya wkt awal dibuat. Atau bandingkan dgn air mancur di negara2 eropa yg sangat artistik & indah krn dirawat & dikontril dgn baik shg bisa bertahan lama.
Barusan check smartcity bagian pekerja lepas. Listnya kok perkecamatan. Harap di sempurna kan lagi. Breakdown nya lebih detil biar Ngak report cari nya.
SMART CITY MAP:
mau lapor, mengapa map masih menggunakan nama jalan yang salah..
COntoh: Jakarta Pusat
Jalan CIlamaya jadi Jalan Ciujung
mohon cek kelapangan..
nama jalan didepan SDN Cideng setau saya
jl Cilamaya bukan jalan Ciujung
Semoga tidak ada kesalahan yang sama di lokasi lain.
Mengapa tidak menggunakan map Jakarta yg dibuat Gunther W Holtorf ??