10 Persen Makanan di Benhil Mengandung Zat Berbahaya

4
180

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) hari ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pusat penjualan makanan untuk berbuka puasa di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.

Dari sidak itu, diketahui 10 persen makanan mengandung zat berbahaya yang bisa mengakibatkan kanker. Zat berbahaya ditemukan pada makanan yang dijual seperti mi, asinan, kerupuk, cendol, dan kolang-kaling.

“Sekitar 10 persen makanan di sini mengandung zat berbahaya. Formalin dan boraks terkandung di dalam makanan seperti mi, asinan, cendol, kolang-kaling. Selain itu juga ada pewarna tekstil yang bisa memicu kanker dan menyerang hati,” kata Dewi Prawitasari, Kepala BPOM DKI di Pasar Benhil Jakarta Pusat, Sabtu (27/6).

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta, kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) untuk segera menarik makanan berbahaya tersebut.

“Saya perintahkan Dinas KUMKMP untuk tarik semua makanan berbahaya yang ada di sini,” kata Basuki.

Dia mengingatkan kepada pedagang untuk tidak menjual makanan yang mengandung zat berbahaya. Basuki juga meminta agar tidak hanya pedagang yang dikenakan sanksi, melainkan juga pabrik yang memproduksinya.

“Dinas KUMKMP juga harus temukan ini pabrik buatnya di mana. Tapi, kebanyakan berada di luar Jakarta, kaya di Bogor,” ujarnya.

Basuki menyayangkan masih ada pedagang yang menggunakan zat berbahaya untuk makanan. Karena makanan yang dijual untuk orang berupuasa.

“Saya kan dulu sekolah Islam, diajarain salah satu keuntungan puasa adalah kesehatan, karena usus dikosongin jadi pencernaan orang lebih baik. Tapi, yang terjadi apa kalau perut kosong diisi dengan zat kimia seperti ini, kamu pasti kanker,” ucapnya. [Beritajakarta]

4 COMMENTS

  1. Seharusnya BPOM harus membeli contoh makanan setidaknya satu dari setiap jenisnya,dari setiap pedagang, langsung disimpan dalam kulkas di mobil, catat identitas si penjual/ alamat dan segalanya yg penting lalu selidiki di laboratorium. Kalau ternyata mengandung zat2 yg terlarang sipenjual harus bisa dituntut dgn hukum atau denda karena merusak kesehatan dsb. Tapi sebelumnya peraturan2nya sudah diterbitkan dan berlaku diseluruh Indonesia.Dengan cara ini setiap penjual bisa diajar menjual makanan dgn tidak menggunakan bahan2 semacam Fornalin, pewarna2 yg tidak layak untuk makanan dsb. Pemda DKI juga boleh memberikan penerangan yg singkat melalui TVRI, begitu juga halnya dengan penerangan2 tentang tata tertib berlalu lintas supaya keamanan lalu lintas bertambah baik karena selama ini juga terlalu terlalu banyak pemilik SIM yg tidak sadar dengan tata tertib lalu lintas. Mari kita mengajak semua rakyat Indonesia untuk belajar lebih banyak dan mengambil manfaat yg baik demi kepentingan kita semua.

  2. Selain zat pewarna,Formalin dan Borax,masih ada residu antibiotik dalam madu,kita minum madu mau sehat,ternyata banyak lebah diberi antibiotik Chloramphenicol,supaya lebah sehat,akibatnya madunya banyak residu antibiotik,kita minum,membuat kita resisten antibiotik,dan bisa akibat kanker juga,demikian susu yang kita minum,sapinya tidak dikontrol penggunaan antibiotik,susu yang kita minum residu antibiotiknya diluar ambang batas.
    Dan masih banyak lagi seperti kacang,dan cereal lainnya jagung,terigu,karena iklim di Indonesia lembab,sering timbul jamur(mycotoxin),pabrik makanan tersebut tidak pernah kontrol,asal produksi,bisa menimbulkan kanker hati dalam jangka waktu 10-20 tahun,inilah sebabkan kanker hati di Indonesia termasuk sangat tinggi.
    mhn Bpk Ahok spy sebagai pelopor dalam memperhatikan keamanan pangan di Indonesia,agar umur hidup di Indonesia bisa lebih panjang.

  3. Indonesia perlu kampanye untuk Pengusaha Putih : pengusaha yang tidak hanya memikirkan keuntungan sesaat tetapi kualitas hidup konsumen, kita butuh pengusaha putih seperti Om William (Pendiri Astra).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here