Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memiliki strategi khusus untuk menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di ibu kota. Startegi yang dimaksud yaitu dengan menertibkannya dari markasnya langsung.
Markas yang dimaksudnya adalah pemukiman liar yang menempati jalan inspeksi, bantaran sungai, dan di atas saluran air. Semua bangunan tersebut akan dibongkar. Dengan cara itu, diharapkan PKL di ibu kota bisa berkurang.
“Kamu tahu strategi perang tidak? Kamu nyerang musuh apa serang markasnya? Pasti markasnya,” katanya di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (1/7).
Ia meyakini, jika markas PKL bisa ditertibkan maka mereka tidak akan kembali berjualan, seperti di Monas. “Ya pokoknya prinsip kita jelas, jalan inspeksi kalau sungainya mau dikeruk kita pasti bongkar. PKL, rumah, toko yang nutupin saluran pasti bongkar,” ujarnya.
Cara ini diambil Ahok, karena dia tidak mau peristiwa perusakan Lenggang Jakarta kembali terjadi. Ia juga berharap ke depan ada persaingan sehat antara pedagang Lenggang Jakarta dengan PKL Monas.
“Prinsip saya, saya ingin semua orang itu jadi baik. Kalau ada 1-2 orang tidak baik, ya akan saya sikat. Kalau ada 2 dari 10 orang yang ganggu, 8 orang di dalamnya juga enggak akan saya lepasin. Apalagi kalau kamu enggak punya KTP DKI, pulang kampung saja,” tegasnya.
Pihaknya juga telah mempersenjatai personel Satpol PP dengan pentungan, alat kejut, serta pistol. Upaya ini dilakukan agar petugas bisa mengantisipasi pedagang yang bertindak anarkis seperti merusak fasilitas publik atau berniat melukai. [Beritajakarta]
Pak Ahok, pakai intel amati pkl2 itu kl pulangnya kemana lalu nyetok barang2nya dr mana.
Pak Ahok,PKL Liar batu akik Rawabening datang dari Priok,Ciamis,Palembang,PKL Loak yang menduduki jalan inspeksi Kalibaru Timur (jl Bekasi Barat 3) juga berasal dari berbagai daerah sekitar,dari Klender,Duren Sawit dll. Sudah pernah dibongkar,begitu satpolPP pergi,langsung diduduki kembali sampai tidak bisa dilalui kendaraan jalan inspeksinya. Mohon anak buah bapak yang tidak mampu bekerja menertibkan dicopot saja pak.
Terima kasih
satpol pp harus dipatuhi, bukan sekedar ditakuti oleh, oleh segenap manusia yang berada diwilayah dki, tak peduli warga dki or tidak. so senjata bukan pilihan pertama.
dalam masa transisi, dimana kekerasan sering dipergunakan, senjata memang kadang diperlukan, apa tidak sebaiknya senjata tetap dipegang polisi(brimob) yang ditugaskan untuk mendampingi satpol pp (di bko kan).
.
ini mungkin kurang praktis, tapi akan membuat program operasi satpol pp cq pemda dki berjalan lebih smooth, kans utk tunggang-tunggang-an hampir tidak ada, pengalihan focus oleh para oknum aneh-aneh, akan di reduce sampai hampir nol.
.
salam,
Hi… Ko Ahok,
Aq mau share dikit soal PKL di area Kemayoran. Tolong dirapihkan PKL PKL yang berada di area apartemen Puri Kemayoran. PKL tersebut biasanya ada di hari Sabtu dan Minggu malam, ini saja kadang kadang sangat mengganggu lalu lintas di area sana, mereka dengan seenaknya menutup jalan sana sini demi berjualan, belum lagi parkir yang seenaknya saja. Sekarang lebih parah lagi, selama bulan puasa ini, PKL tersebut berjualan tiap malam dan sangat sangat mengganggu lalu lintas. Mereka sudah keterlaluan menutup jalannya dan parkir kendaraannya sudah benar benar seenak perutnya saja. Yang lebih hebat aku sering melihat polisi lalu lalang didaerah sekitar sana, problem polisinya cuek bebek aja tu, bahkan yang tadinya disalah satu bunderan ada tenda pos polisi, selama bulan puasa ini, tidak pernah terlihat lagi polisi yang ngetem, lucunya sebelum bulan puasa ini, tiap malam kita bisa melihat polisi ngetem disana.
Selain masalah PKL yg seenak perutnya melakukan aktivitas, belum lagi sampah sampah yang berserakan sesudah mereka menutup dagangannya, daerah sana benar benar menjadi lautan sampah, sampai sampai kita sangat susah mengendarai kendaraan melewati area tersebut karena menghindari gudukan sampah. Ini semua juga ditambah parah dengan kumpulan kumpulan geng motor yang nongkrong sambil berisik meng gas motor2 nya, padahal itu dilakukan pada jam 2 – 3 pagi plus lagi ditambah bunyi petasan yang dibunyikan.
Mohon kiranya ko Ahok bisa memperhatikan situasi keadannya dan membereskannya. Jujur aku sendiri bingung n salut, karena begitu banyak apartemen di daerah sini, tapi tidak ada satupun pengelola apartemen ataupun petugas yang dapat (atau mau) membereskan masalah ini.
Salam……
Selamat sore Pak. Di Jl Cakung Cilincing ada lubang besar. Bertahun-tahun tidak ditambal, malah ditulisi Awas Maut pakai triplek seadanya. Lokasi sebelum Bina Sinar Amity. Tolong tunjukkan gerak cepat. Terima kasih