Basuki Kecewa Harga Buku di Pameran Kemahalan

7
230

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa dengan pelaksanaan Jakarta Book & Education Fair 2015. Pasalnya, buku-buku serta perlengkapan sekolah yang dijual dalam pameran itu justru lebih mahal dibandingkan dengan harga pasaran.

Hal itu diketahui Basuki setelah mendapat pengaduan dari orang tua siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Padahal, di pasar tradisional buku dan alat sekolah tersebut masih bisa ditawar.

“Harganya malah lebih mahal dari di pasaran. Kalau Pak Tatang (Ketua Panitia) bilang di sini lebih murah itu bohong. Saya kecewa sekali,” kata Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta, saat membuka acara JakBook & Edu Fair 2015, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/7).

Semula Basuki menginstruksikan pemegang KJP hanya bisa menggunakan uang yang diterima untuk membeli keperluan sekolah di pameran tersebut. Namun lantaran kecewa, instruksi itu justru dicabut. Bahkan kali ini, Basuki meminta kepada penerima KJP untuk tidak lagi berbelanja di pameran tersebut.

“Maksud saya itu menolong anak-anak, agar akhir tahun ada sisa uang. Kenapa masih dimahalin? Ini mau mengais keuntungan dari yang tidak mampu,” ujarnya.

Basuki merinci barang-barang yang dibeli warga dengan harga lebih tinggi seperti pulpen 1 box di pasaran Rp 30 ribu dijual dengan harga Rp 40 ribu. Kemudian buku tulis merek Campus dijual seharga Rp 42 ribu, sedangkan harga pasaran hanya Rp 37 ribu. Buku gambar harga biasanya hanya Rp 27 ribu dijual seharga Rp 55 ribu. Yang paling disayangkan adalah harga tas yang mencapai Rp 170 ribu. Padahal di Pasar Tanah Abang hanya seharga Rp 70 ribu.

“Kalau harga sama (dengan di pasaran) saja saya kecewa, apalagi lebih mahal. Jadi ini tidak pantas, harusnya lebih murah. Mohon maaf pada panitia pameran ini, saya minta tidak perlu lagi datang ke sini untuk belanja,” tegasnya.

Menurut Basuki, seharusnya pedagang di pameran bisa menurunkan harga dan memberi potongan harga. Sebab, pihaknya sudah menjamin akan ada 489 ribu pelanggan yang akan datang. Jumlah tersebut sesuai dengan pemegang KJP tahun ini. Tahun lalu, pembeli di pameran tersebut jumlahnya mencapai 350 ribu orang. Sementara tahun ini sudah mendapatkan tambahan 489 ribu orang yang akan membeli. Karena telah dirancang sejak awal pemegang KJP hanya bisa membelanjakan uangnya di pameran tersebut. [Beritajakarta]

7 COMMENTS

  1. memang lah jakarta ini orangnya buas seperti kata KABIN … kerjasama sama gubernur dan mengundang gubernur datang saja berani bohongin …. amit2….usap dadanya om sak kalau tensi naik biar cepat turun 🙂

  2. Sungguh lebih d.p.disayangkan dan memalukan tindakan IKAPI ini, padahal sudah jauh-jauh hari ada pertemuan dengan Gub untuk acara ini.Bukankah justru IKAPI itu seharusnya jauh jauh sadar untuk menyejahterakan anak bangsa dan bukannya mengais laba yang merugikan anak bangsa. Book & Education Fair ini kan ada moralnya ada tujuan luhur untuk anak bangsa. Tetapi IKAPI memang brengsek pengkhianat yang paling brengsek sebuah organisasi liar yang bukannya menguntungkan anak bangsa sendiri dan mendorong generasi muda agar makin mengedepankan pendidikan tetapi justru mengeruk keuntungan yang tidak pada tempatnya, sungguh tindak yang memalukan itulah IKAPI, inilah ulah organisasi asli pribumi kepada bangsa sendiri, go to hell with you IKAPI and never come back Tatang!!Shame on you!!

    • Dengan demikian IKAPI telah mengkhianati kerjasama dengan pemprov DKI untuk anak bangsa untuk rakyat kecil. IKAPI memang paling brengsek juga di Frankfurt Bookfair IKAPI hanya seperti garong yang memermalukan Republik Indonesia di luar negeri. Kapan bangsa ini berhenti memakmurkan diri sendiri dengan bisnis yang tidak wajar! Dan penyalahgunaan APBD inilah IKAPI. Dikira tidak tahu apa? Indonesia hanya membuat malu di l.n. Ambil tindakan tegas PakGub, berikan sanksi atas pengkhianatan mereka kepada anak bangsa! Bukankah dengan ini mereka menjegal KJP dan bukan melestarikannya. Bertindak PakGub, jangan beri kesempatan kepada penggerus keadilan sosial! Libas si Tatang!Segera!

      • Mengapa IKAPI itu seperti tidak ada kuasa memonitor semua peserta penjual yang tergabung dalam Fair ini. Ini bukan hanya soal management dan organisasi yang handal yang memang tidak dimiliki IKAPi yang koplak tetapi juga masalah kepedulian kepada anak bangsa. Padahalnya kan sudah bicara panjang lebar dengan pemprov dan Gub dan pastinya kan sudah serius dibicarakan soal harus terjangkaunya harga, IKAPI memang bukan hanya mengecewakan tetapi paling brengsek di negara ini! Orang2 yang duduk dalam IKAPI itu entah dari jaman batu kah. Ini seperti skpd yang dimutasi PakGub. Ambil tindakan pada penjegal PakGub! Perjuangkan anak bangsa, jangan beri kesempatan musang ikapi! Ever onward!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here