Ahok – Seiring dengan gencarnya pembelian bus di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) ingin ada pelatihan bagi calon para sopir. Sehingga, mereka yang mengoperasikan bus semuanya sudah terverifikasi.
“Jadi pelatihan pengemudi, ke depan kalau sopir nggak ada sertifikat, misalnya bukan dari Hino atau Scania maka dia nggak bisa bawa mobil kita,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015).
Tidak ada persyaratan khusus yang dipatok Ahok. Dia hanya meminta sopir yang nantinya ikut pelatihan di balai harus sudah mahir mengemudikan kendaraan.
“Kita akan memakai kantor-kantor balai latihan kerja di Pasar Rebo, namanya Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD),” lanjutnya.
“(Syaratnya) Sudah bisa bawa mobil. (Kalau belum punya SIM) Kita bikinin SIM, nggak masalah. Itu kalau bikin SIM gampang, yang penting kamu sudah bisa bawa mobil, mesti bawa B2 umum ini ya panjang. Kita utamakan sopir-sopir Kopami, Kopaja, mikrolet dan angkot, kan pasti mereka akan habis juga (bisnisnya),” jelas Ahok.
Tidak ada minimal syarat pendidikan yang dipatok mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Menyambung pernyataan Ahok, Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih mengatakan banyak diantara pelamar sopir bus TransJ lulusan S1.
“Kita rekrut sopir yang 100 lebih itu yang S1 banyak loh, Pak. Kan untuk Scania 51 unit itu kita rekrut dua setengah kali jumlah (bus). Mesti shift-shiftan selama 17 jam itu satu shift 7 jam. Jadi kita dua setengah shift,” terang Kosasih.
Mendengar itu, Ahok yang berdiri di sampingnya pun memberikan apresiasinya. Namun dia berpesan agar jam kerja untuk karyawan PT TransJakarta tetap diperhatikan, tidak boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
“Bagus dong. Sebenarnya tujuh jam nggak boleh tujuh jam loh itu,” tanggap Ahok.
Kosasih pun menjelaskan dalam 7 jam kerja itu disediakan waktu istirahat selama 1 jam untuk para karyawan. Nantinya para calon sopir bus yang tergabung dalam PT Transportasi Jakarta akan dilatih oleh pihak Hino, Scania dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dari Kemenhub. [Detikcom]
PakGub sopir2 mikrolet yang lemot dan jadul harus disosialisasi sebelum menjalankan bis2 taraf dunia. Bukankah tidak semua sopir diperkenan menyopir bis2 besar keren. Itu orang ugal2an. Pak Kosasih harus ketat!
Usul Pak, tolong diperhatikan juga kebersihan bus – bus Transjakarta yang digunakan.. baik didalam maupun yang diluar…jangan terkesan kumuh dan jorok…tolong dibentuk team yang merawat dan menjaga kebersihan bus tsb setiap hari sebelum dan sesudah digunakan…Jangan hanya jadwal perawatan mesinnya saja Pak. Tujuannya biar masyarakat pengguna merasa nyaman naiknya. Thanks…Go…JB