Ahok – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan Kabinet Kerja. Sebanyak enam menteri diganti oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Terhadap menteri yang baru dilantik Rabu (12/8) siang tadi, Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki harapan tersendiri.
“Mudah-mudahan (menteri-menteri baru) bisa membuat Pak Jokowi berhasil jadi Presiden. Dulu saya jadi wakil gubernur itu bertugas sebagai pembantu gubernur dengan tujuan membuat program kerja (Jokowi) berhasil,” kata Ahok di Balaikota, Rabu (12/8).
Ahok menyempatkan hadir dalam pelantikan lima menteri di Istana Negara. Kehadirannya hanya sebagai tamu undangan.
Menurut Ahok, tugas pokok menteri-menteri itu untuk membantu kinerja Jokowi. “Saya enggak bisa menilai sih. Tapi rata-rata sudah kenal juga sejak lama,” ujarnya.
Kendati demikian, Ahok enggan mengomentari satu persatu menteri baru yang dilantik Jokowi. Pasalnya, menurut Ahok, pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Seperti diketahui, Jokowi telah melantik enam menteri negara di Kabinet Kerja, Rabu siang. Menteri yang dilantik yakni Luhut Binsar Pandjaitan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam dan Thomas Lembong menggantikan Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan.
Kemudian Darmin Nasution menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli menggantikan Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman, Pramono Anung menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet dan Sofyan Djalil berpindah tugas menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggantikan posisi Andrinof Chaniago. [Beritajakarta]
Seperti menteri2 harus membantu agar Presiden berhasil demikian juga Wagub dan walikota dan skpd harus bekerja keras untuk merealisasikan program unggulan DKI itu berarti membantu agar Gub berhasil. Heran sekali hari ini si Syafri di dprd ya siapa lagi mengritik ttg pencopotan walkot Jaksel, loh walkot lemot seperti ini, soal pembelian tanah saja sampai dki yang kalau, ketua dprd mau telpon dia tidak diangkat, ini sudah lama si Syamsudin Noor ini harus dipecat, sudah lama, nah itu di rapim Senin kan sudah diperingatkan langsung, nah Syafri ikuti rapim itu. Dibayar mahal skpd itu tetapi lemot memble, ya dipecat.
Lagi katanya PakGub tidak pernah memuji stafnya kecuali Bu Sarwo Handayani, loh so Syafri ini dprd tidak pernah mengikuti media apa. Berapa banyak pujian diberikan kepada BPKAD Pak Heru yang sudah bisa menjadi Gub kata beliau, Pak Inspektorat yang dipuji, Bu Tuty dari Bapeda, Pak Sekda sebagai sekda yang top,Pak Dokter yang dari kesehatan, yang telah membuat proposal yang baik sekali, banyak sekali pujian itu untuk Dinas air yang baru, Pak Tri Joko,dan masih banyak banyak lagi. Ini orang dprd selalu tidak mengikuti media, temanya menyerang semua kebijaksanaan yang dikeluarkan PakGub,tapi itu kebodohan saja,karena menunjukkan menyerang tanpa acuan yang jelas. Syafri kamu memang koplak.Ayo kerja!
Maaf typo Syarif, dari namanya saja sudah nyata ini orang koplak,ini artikelny,PakGub, harap Anda memang sudah baca, ada orang seperti ini bicaranya,kalau tidak si Syarif ini ya Topik atau Sunierman, pas!
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/12/10521261/.Ahok.Itu.Tidak.Pandai.Berterima.Kasih.sama.Orang.?utm_campaign=popread&utm_medium=bp&utm_source=news
Ini yang mengenai mantan walkot jaksel lemot itu, juga si Syarif dprd jkt yang bicara, tanyalah ketua dprd apa yang dialaminya.
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/12/0959371/Ahok.Disarankan.Copot.Pejabat.dengan.Indikator.Penyerapan.Anggaran.