Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-70, Senin (17/8) di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan tersebut, Basuki menyebutkan, bahwa selama 70 tahun ini, semua orang selalu memekikkan kata merdeka. Namun kenyataannya, terutama di DKI, banyak sekali warga yang belum merdeka.
“Kita selalu memekikkan merdeka, tapi kenyataan kita banyak sekali warga di DKI yang belum merdeka dari penjajahan tanda kutip, dari oknum-oknum baik pejabat atau ormas untuk diperalat, kuasai lapak, jualan, semua masih dikutip. Tidak beda dengan zaman penjajahan ada upeti,” ujar Basuki saat menyampaikan amanatnya.
Basuki juga menyampaikan, dibandingkan sebelumnya, tahun ini di DKI sudah tidak ada lagi perusahaan outsourcing yang membayar pekerja harian lepas (PHL) di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.
“Itu tidak bisa kita tolerir sedikit pun. Kita juga tidak bisa mau tolerir anak-anak yang tidak sekolah. Prinsip kita jelas, tidak ada diskriminasi di bidang usaha, pendidikan, kesehatan, dan tempat tinggal,” ujarnya.
Selain itu, Basuki juga menyampaikan bahwa untuk membuat warga DKI bisa merdeka, pihaknya terus melakukan seleksi dan promosi terbuka untuk memberikan kesempatan bagi PNS-PNS DKI. Secara tegas, ia pun akan menstafkan atau memensiunkan lebih awal PNS yang tidak mau lurus bekerja.
Program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang saat ini dibangun DKI di setiap kelurahan dan kecamatan diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi warga Jakarta untuk menyelesaikan segala urusan. Termasuk saat ini juga PTSP sedang disiapkan pelayanan selesai satu hari.
Di bidang kesehatan, kata Basuki, pihaknya juga telah menambah 1.270 ranjang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), utamanya tahun ini dan terus bertambah lagi. Termasuk juga program ketuk pintu melayani dengan hati, dimana para dokter datang ke rumah warga dengan cara jemput pola. Setidaknya, DKI sudah mencanangkan 1.250 warga yang akan diurus oleh satu orang dokter dan perawat.
Di bidang kebersihan, Basuki juga berharap banyak pada Pekerja Pra Sarana dan Sarana Umum (PPSU) yang sudah diluncurkan di setiap kelurahan, 40-70 orang jumlahnya untuk menjadikan Jakarta lebih tertib dan bersih.
“Satpol PP diharapkan bisa kerja sama dengan polisi dan TNI. Tidak ada lagi oknum Pol PP yang minta pungutan liar, jual lapak. Kita akan berantas semua. Kalau kita takut sama itu, kita masih dijajah. Kita harus lawan!” tegasnya.
Dalam upacara peringatan HUT RI ke-70 tersebut juga dihadiri oleh istri Basuki, Veronica Tan, seluruh pejabat DKI, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat beserta istri, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prasetio Edi Marsudi beserta istri, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baik Kapolda maupun Pangdam Jaya. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Hok!… Bukan warga DKI aje yg belum merdeka; siapa bilang Indonesia sdh merdeka???… Klo merdeka dr Belanda dan Jepang itu betul, klo merdeka dr koruptor bangsa sendiri itu mah masih jauh.
Selamat Berjuang memberantas korupsi, Hok!…
70 tahun lalu Sukarno Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia bebas dr penjajahan Belanda dan Jepang. 17-Agustus-2015 ini harusnya diproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia bebas dr penjajahan koruptor…
Dirgahayu ke70 IND/JKT amati dan ikuti perjuangan Presiden dan GubDKI untuk keadilan sosial yang sesungguhnya tanpa dikriminasi apapun, bangkitkan terus revolusi mental yang sesungguhnya dalam segala aspek kehidupan, ayo kerja!
Tetap Istiqomah dan menjadi patriot sejati pak gubernur, semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan hidayah kepada pak ahok gubernur provinsi DKI Jakarta.
Harusnya ada UU khusus bagi pelapor kejahatan korupsi dengan dibrikan reward 2,5% – 10% dari hasil harta koruptor yang dapat disita oleh negara.