366 KK Sudah Ambil Kunci Rusun Jatinegara

9
246

Ahok – Pascapenertiban, Kamis (19/8) kemarin, tercatat ada  437 Kepala Keluarga (KK) warga di Kampung Pulo yang menyatakan bersedia direlokasi ke Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Adji, dari 437 KK tersebut, 336 di antaranya bahkan sudah mengambil kunci rusun.

“‎‎Data per pukul 11.00 WIB tertanggal 21 Agustus 2015, dari 520 peta bidang, yang sudah mengambil

undian 437 KK. Sementara‎ yang sudah ambil kunci 336 KK,” kata Ika saat dihubungi, Jumat (21/8).

‎Ika meyakini, jumlah warga bantaran Kali Ciliwung yang bersedia dipindahkan ke Rusunawa Jatinegara Barat akan terus bertambah. Mengingat sampai kini Pemprov DKI masih terus berupaya dan mengajak warga di lokasi agar pindah ke hunian rusunawa yang telah disediakan. ‎”Mungkin siang ini sudah semakin bertambah jumlahnya ya,” terangnya.

Mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara ini menyampaikan, seluruh hunian di dalam Rusunawa Jatinegara telah disediakan dan diperuntukan bagi warga Kampung Pulo yang terkena relokasi. Artinya, tidak ada satu pun warga di lokasi tersebut yang akan dipindahkan ke tempat lain, selain ke Rusunawa‎ Jatinegara Barat.

‎”Jadi tujuan Rusunawa Jatinegara Barat dibangun itu memang diperuntukan khusus untuk warga Kampung Pulo,” tegasnya.

Ika menjelaskan, Rusunawa Jatinegara memiliki kapasitas 520 unit‎ sesuai dengan peta dan bidang tanah rumah-rumah warga di Kampung Pulo yang akan digusur. “Semua sudah kita siapkan, tinggal mengajak warga pindah saja sebenarnya,” tandasnya. [Beritajakarta]

9 COMMENTS

  1. Terimakasih sekali Bu Ika untuk upayanya. Pastinya pemprov dki itu juga sudah memikirkan aspek perpindahan habitat, jadi bukan hanya pindah lokasi. Orang2 yang biasa hidup dengan kambing dan kecoa dan tikus bahkan yang dikatakan sudah berdamai dengan banjir (ini sebutan yang paling merendahkan dari JJRizal) akan sulit masuk civilisation. Tetapi where is a will there is a way, jadi harus disosialisasi harus ada assisting dan kalau nanti semua sudah ada pekerjaan akan senang karena bekerja perlu agar tidak masuk dalam kebodohan yang tidak perlu. Jadi let’s flow aja dan terus kerja.
    Sebenarnya yang Ibu berikan dan pemprov dki itu kan sudah lengkap dari lengkap, bukankah orang2 ini harus berterimakasih, kalau dikatakan mereka orang primitiv tidak tahu diri marah, meradang, gusar, terutama lsmnya, bodoh apa. Jakarta keras tetapi apa yang terjadi sekarang akan mendidik kedepan dan yang tidak setuju pulang kampung saja!
    Saya sungguh heran di IND/JKT mengapa apa2 selalu tawuran, keroyokan, itu orang tidak ada kerja atau bagaimana ya? Budaya bodoh ini harus dihentikan, karena itu JKT tidak bisa dibuka untuk semua orang, JKT hanya untuk orang2 pilihan YES, yang cinta Indonesia yang innovative, YES! Orang2 di JKT begitu mudahnya diadudomba begitu mudahnya dibeli, apa pendidikan yang rendah dan tidak adanya pekerjaan membuat mereka begini? Harus dikaji untuk kedepan lebih baik. Semangat Bu Ika, Pak Sekda dan PakGub ever onward, keep up the hard work! Jakarta we give you the best! Ayo kerja!

  2. om sak bilangin ke pak ahok tuh banyak yg di wawancarai wartawan itu ngomongnya beda2 buat yg baca pun bingung , ada yg bilang semua masuk ke rusun jatinegara barat, ada yg sebagian ke 2 daerah lain, rapatkan barisan ngomong satu arah donk biar gak diplintar plintir itu jadi berita liar, kalau wartawan nya liar gk usah wawancara dech 🙂

  3. suatu hari, ditahun 2050..dihalaman rusun Jatinegara Barat…ibu2 dan anak anak bermain ceria..dan terdengar pembicaraan mereka..sambil mengajarkan kepada anak anak mereka:”kamu tau ngga..duluuuu..kita tinggal dipinggir kali.jika musim hujan kebanjiran..musim panas..nyamuk..tikus..kecoa merajalela..sungguh banyakan dukanya dari sukanya..sampai suatu hari ada gubernur DKI yang buat kita bisa seperti ini..”

    • yaaaap. . . . itu intinya. . .
      .
      asa lebih lanjut : yg cerita nenek/kakek pada cucu n cs, sementara para ortu cucu n cs tadi dimana-mana sedang “meniru” gub dki dimaksud, melayani wni bahkan warga dunia meraih kesejahteraan n keadilan, dng kerja nyata, dng menambah ilmu, dng menyebarkan kecerdasan, baik emosi, inteliktuil maupun religi dsb. . . .
      .
      salam,

  4. ngimpi kok disiang bolong…. di rusun bayar 300 rebo per bulan … bayar air bayar listrik lagi lah kalau di kampung pulo kagak bayar …. malah tiap banjir dapat hadiah selimut, pampers, indomei berkotak2 , rame lagi dikunjungi orang bisa minta2 sumbangan di jalan depan , lah di rusun semua dipalakin 🙂

    • kalau emang enak, sampeyan pindah aja ke tanah negara, bangun rumah gedean mas.Ngapain punya sertifikat buat rumah ente? Bayar PBB pula, listrik, air, lingkungan. Ngapain? Enakan di tanah negara nan gratis kan? Besok jual yah rumah ente atau rumah ortu ente, coba diskusi sama ortu ente, ajakin gih pindah ke tanah negara.
      Cari yg banjir 2-3 mtr ya…
      Kabarin pemda kalo beneran mau, Pemda mau tuh beli lahan bersertifikat, ente jual aja ke pemda, biar dijadiin taman aja.

      Kalo ente, bini ente atau ortu ente kagak mau, berarti jelas, lebih enak punya tempat tinggal sendiri, surat jelas, kagak banjir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here