417 Warga Kampung Pulo Telah Tempati Rusun Jatinegara Barat

6
444

Ahok – Satu per satu warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur sudah memasuki rusunawa Jatinegara Barat. Sudah 417 warga yang menempati rusunawa Jatinegara Barat.

“Per kemarin pukul 18.00 WIB, dari 520 unit rusun saat ini, yang sudah menerima unit ada 456 warga, kemudian yang ambil kunci dan menempati unit rusun ada 417 warga,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji di Balaikota, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Ika menjelaskan, sejak sosialisasi dilakukan pada 5 Juni 2015, antusiasme warga yang bersedia pindah dan menempati rusun cukup banyak, yakni 417 warga. Tapi, saat itu masih sedikit warga yang langsung mengambil kunci dan menempati unit rusun.

Selepas penggusuran ini, data para warga yang sudah menempati unit rusun akan terus diperbaharui. Termasuk bagi warga terdampak relokasi yang belum mendapatkan rusun.

“Bergulir terus mudah-mudahan datanya terus berkembang kami selalau stand by menunggu warga untuk segera pindah ke rusun Jatinegara Barat,” lanjut Ika.

Setelah penertiban benar-benar selesai, pekerjaan selanjutkan akan segera dikerjakan. Pembangunan sheet pile (dinding turap) akan segera dilanjutkan meneruskan sheet pile yang sudah dibangun hasil penertiban 13 ruko.

“Akan dilakukan relokasi segera mengingat pekerjaan sheet pile oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam hal iniĀ  Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC),” tutur Ika. [Liputan6.com]

6 COMMENTS

  1. buat warga yg lain, maupun petugas pemda DKI, baik yg di kantor maupun di lapangan, jangan mau mudah dihasut. Diajak melakukan kesalahan atau dosa2 masa lalu lagi,ataupun menjelek jelekan Gubernur, yg ingin mengajak kita menegakan kebenaran atau peraturan.
    Cari uang yg halal untuk keluarga, supaya menjd berkah.
    Jangan sampe, nanti ikut2an melakukan kesalahan, dipecat dan menyesal kemudian karena keluarga akan menjd susah juga.
    Sementara mereka atau atasan yg korup, yg menyuruh2 kalian, malah hidup enak.
    Kenapa saya tulis ini? Karena di lapangan, banyak fitnah yg ditujukan ke Gubernur, alasan menegakkan peraturan, jaman jadi susah, RIBET, karena pak Gubernur. PADAHAL TIDAK! Peraturan jika memang harus dijalankan, ya rakyat nurut koq, yg penting hasilnya terasa, bukan masuk perut buncit koruptor!!!!

  2. Birokrat yg bikin ribet, pecat aja jabatannya dan dari PNS nya sekalian, rakyat sangat mendambakan kelurahan lain jangan dianak tirikan,jadikan Jakarta yg tidak kumuh lagi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here