Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama apresiasi keputusan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro yang mengubah mekanisme penyaluran anggaran transfer ke daerah dan dana desa dari cash menjadi Surat Utang Negara (SUN). Ahok tidak setuju jika uang disimpan dalam bentuk deposito.
“Saya kirasetuju itu, bagus. Kalau dideposito gitu kan enggak bener. Jadi kadang-kadang uang di daerah tak terpakai suka didepositoin. Kejadian seperti itu,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2015).
Ahok menilai keputusan tersebut mendukung keinginannya untuk memperketat penyusunan APBD. Hal itu dimulai dengan sistem e-musrenbang. “Makanya saya bilang, ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) semua harus diperketat. Penyusunan APBD itu harus mulai dari sistem e-musrenbang, semua harus sesuai betul,” ujarnya.
Ahok tak takut jika Jakarta memiliki banyak surat utang akibat penyerapan yang rendah. Ia akan alokasikan dana tersebut untuk APBD Perubahan (APBDP)yang masih kekurangan dana. “Oh enggak, kita masukin ke APBD-P, ini kurang duit,” kata Ahok.
Sebelumnya, Presiden Jokowi geram dengan menumpuknya dana daerah di perbankan. Uang yang mengendap itu menjadi salah satu penyebebab menurunnya pertumbuhan karena dana negara yang harusnya diserap untuk belanja tak digunakan.
Berdasarkan data yang diperoleh, dana daerah yang mengendap di perbankan hingga Juli 2015 mencapai Rp273,5 triliun. Hal ini menjadi konsen Pemerintah Presiden Jokowi agar dana tersebut benar-benar digunakan untuk pembangunan.
Jokowi menugaskan Menkeu untuk mengubah mekanisme penyaluran anggaran transfer ke daerah dan dana desa dari cash menjadi Surat Utang Negara (SUN). [Metronews.com]
Permisi Om Sak. Ini foto dan isi berita tidak sinambung. Bukannya ini foto dengan walikota Rotterdam Aboutalib itu? Apa hubungannya dengan APDN dan SUN. Hari Senin sudah lelah,weekend cukup istirahat agar bis gas pol hari Senin minggu yang baru. Aah Om Sak, diperbaiki dong! Maaf ya Om, selalu lebih baik dan diusahkan tanpa kesalahan. Selamat hari Selasa Om Sak, Jakarta, ayo kerja!