Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyiapkan dua rumah susun (rusun) untuk relokasi warga Bukit Duri, Jakarta Selatan. Namun, relokasi belum akan dilakukan karena menyelesaikan penertiban di Kampung Pulo, Jakarta Timur terlebih dahulu.
Dua rusun yang disiapkan yakni Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel) dan Rusun Pulogebang. Di Rusun Cibesel terdapat sebanyak 160 unit rusun. Sementara di Rusun Pulogebang terdapat 150 unit.
“Untuk warga Bukit Duri kita siapkan ada dua rusun, di Cibesel sama di Pulogebang,” kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (25/8).
Dikatakan Basuki, saat ini pihaknya masih menyelesaikan relokasi warga Kampung Pulo terlebih dahulu. Rencananya, relokasi warga Bukit Duri akan dilakukan pada tahun depan.
“Kita selesaikan dulu yang kiri ini (Kampung Pulo). Kan kontraktor juga butuh waktu. Target kalau tidak bisa tahun ini biarin. Target saya tahun ini cuma Kampung Pulo tidak banjir,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta merelokasi ratusan warga yang bermukim di Kampung Pulo, Jakarta Timur ke Rusun Jatinegara Barat. Relokasi dilakukan lantaran Kali Ciliwung akan dinormalisasi. Sebagian warga pun saat ini telah menempati unit rusun. [Beritajakarta]
Yth.Bapak Gubernur DKI,
Memperhatikan bahwa akan banyak warga yang pindah ke rusunawa
Saya hanya sumbang saran dalam hal kebiasaan (behaviour) warga tinggal dirumah susun, perlu dilakukan penyuluhan bagi mereka (termasuk sikap & kebiasaan) yang harus diubah saat tinggal dalam bangunan tinggi (vertical)
Diantaranya:
#. Apakah mereka sudah dilatih menghadapi bahaya kebakaran
#. Apakah mereka sudah mengerti, bahaya menggunakan LPG dalam ruang tertutup [mengingat di rusunawa] dapur hampir tidak ada “lubang” untuk gas mengalir keluar saat terjadi kebocoran tabung/kompor gas
#. Apakah mereka dijarkan untuk tidak menumpuk barang di tangga darurat
dst..dst..
Hal tersebut sangat diperlukan ketika kebiasaan lama dimana mereka tinggal selama ini sangat jauh berbeda dengan di Rusunawa.
Semoga semua berjalan baik
Sukses selalu
Moti
Buang sampah….jangan maen lempar aja ke bawah. Harus diperiksa dan dijaga kebersihan, kebiasaan buang sampah harus diperbaiki.
PakGub dan Pemprov DKI tolong mereka yang direokasi diberi waktu untuk adaptasi jangan terus2an di interview ditanya-tanya, biarkan mereka datang dulu di tempat yang baru. Biasa hidup seperti itu di bantaran sungai sekarang diberi martabat itu akan harus adaptasi dulu. Jadi jangan terlalu bereaksi kalau ada nada2 yang selalu sumbang PakGub itu konsekwensi, simpan energi untuk hal lain, biarkan saja, tidak semua hal harus ditanggapi lagi pula semua sudah jelas jelas dan lebih dari jelas. Bicaranya singkat saja jangan kemana2, di Jakarta banyak orang lemot meski sudah merdeka sejak 70 tahun. Ayo kerja!