Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menginginkan ketua Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) DKI Jakarta tahun 2015 berasal dari pihak kepolisian, dalam hal ini adalah Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Hal tersebut disampaikan Basuki saat meresmikan Forum LLAJ Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 di Balai Agung, Jumat (28/2).
“Saya ingin yang mimpin ini harus dari Dirlantas. Saya dapat cerita polisi tugas dari sore sampai jam 9 malam, sampai Kombes di lapangan. Kan kekurangan orang,” kata Basuki.
Oleh karena itu, apabila pihak kepolisian kekurangan orang, boleh meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) DKI tambahan personel sehingga bisa membantu. Bahkan apabila Dishub masih kekurangan orang juga bisa meminta dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
“Yang ngetem-ngetem langsung ditilang saja. Itu saja bisa atasi macet. Kita butuh, tapi kepolisian kurang orang. Kita juga punya 900 personel (petugas Dishub) tapi kerjanya masing-masing,” katanya.
Ia mengatakan, melalui forum tersebut fokusnya harus diarahkan untuk angkutan umum supaya tidak ngetem sembarangan, angkutan lainnya juga tidak melawan arus, dan memotong lampu lalu lintas. Apalagi forum tersebut berfungsi sebagai wahana untuk mengnyinergikan tugas pokok dan fungsi setiap instansi penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan.
“Saya ingin yang menghidupkan tertib lalu lintas dan lima tertib juga dari polisi. Mereka nanti minta mobil, kita punya. Kalau di bawah polisi saya yakin lebih cepat. Kita kasih dana sampai tahun depan bisa ratusan miliar untuk lima tertib,” terangnya.
Forum tersebut terdiri dari kelompok pengarah dan kelompok kerja. Kelompok pengarah terdiri dari dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI dan Polda Metro Jaya, sedangkan kelompok kerja terdiri dari unsur SKPD DKI, perguruan tinggi, Organda, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Lembaga Non Pemerintah, Badan Usaha di bidang transportasi, serta unsur tenaga ahli LLAJ. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Penghuni illegal dikolong jalan layang Pluit, tanggung jawab siapa sech? Udah kumuh, jorok kelihatannya…
Pemprov DKI Jakarta atau Operator Jalan Tol..?