Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mewawancarai langsung sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang berniat naik jabatan. Setidaknya sekitar 30 PNS diwawancarai langsung dan umumnya terdiri dari staf dan lurah.
Basuki mengatakan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan ke PNS, seperti kesiapan menjabat dan penguasaan wilayah atau bidangnya. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, jika ingin naik jabatan. Mereka harus berani mengambil tindakan tegas kepada anak buah yang bermain.
“Saya sederhana saja. Kalau Anda mau naik karirnya, posisinya apa? Mau keluar apa tetap mau dipamong? Terus kamu berani pecat orang nggak kalau dinaikin karirnya? Bawahan mu nggak beres berani pecat nggak? Atasanmu nggak beres berani lapor saya nggak?” ungkap Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/9).
Menurut Basuki, sebagian besar yang telah diwawancarai berani meminta posisi untuk jabatan tertentu. Dia pun tak segan-segan untuk mencarikan posisi yang tepat bagi PNS yang berani. “Kita sudah seleksi mereka, umumnya berani minta posisi. Kita usir-usir saja yang nggak beres,” ucapnya.
Bahkan, Basuki juga mendorong PNS angkatan 2010 untuk bisa menjabat sebagai pejabat di eselon IV. Menurutnya, banyak dari mereka yang memiliki talenta. “Saya mau dorong nih. Termasuk angkatan yang 2010 pintar-pintar tuh kita akan pasang mereka di eselon IV,” ujarnya.
Wawancara berlangsung tertutup di ruang kerja gubernur dan hanya berlangsung 2-5 menit untuk setiap orangnya. Berapa PNS yang diwawancarai Basuki seperti Lurah Tanjung Duren Selatan, Devi Riana Sumanthi dan Lurah Rawa Bunga, Agustina.
Agustina mengaku dihubungi langsung salah satu staf Basuki untuk datang ke Balai Kota. Pemberitahuan melalui telepon pada Rabu (3/6), pukul 22.00 malam. “Jam 22.00 malam, staf Pak Gubernur telepon, suruh datang katanya untuk wawancara. Enggak tahu soal apa, kita sih datang saja ketika atasan memanggil,” kata Agustina.
Wawancara lurah dan staf di lingkungan Pemprov DKI Jakarta oleh Basuki berlangsung dari hari Selasa (2/9) kemarin. [Beritajakarta]