Buka Balai Kota untuk Umum, Basuki Ingin Hilangkan Stigma Seram

2
148

Ahok – Balai Kota DKI atau Kantor Gubernur DKI mulai dibuka pada Sabtu (12/9/2015). Rencananya, Balai Kota DKI akan dibuka untuk umum tiap akhir pekan.

Melalui kebijakan itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menghilangkan stigma atau pandangan menyeramkan tentang Balai Kota kepada warga Ibu Kota.

“Dulu kalau kita dengar datang ke Balai Kota kan pasti pada takut atau seram. Warga kan pasti cuma bisa lihat Balai Kota dari halte bus, dilarang masuk ke Balai Kota, padahal orang juga pengin lihat-lihat kan,” kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (11/9/2015).

Ia berharap, Balai Kota menjadi tempat wisata alternatif bagi anak-anak sekolah. Nantinya anak-anak bisa menambah pengetahuan tentang wali kota serta Gubernur DKI Jakarta dari masa ke masa.

Anak-anak dan orangtua mereka bisa berfoto dengan foto gubernur kebanggaan masing-masing di ruang tamu. Mereka juga bisa masuk ke Balai Agung untuk melihat presentasi tentang Jakarta Smart City.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menginginkan Balai Kota tidak hanya bisa dilihat oleh segelintir pihak saja, tetapi juga seluruh warga DKI, wisatawan domestik, hingga wisatawan mancanegara.

“Kalau duduk-duduk di sini malam-malam lihat Monas, kan enak kan. Kamu kalau jadi warga DKI pengin enggak sih duduk di sini malam-malam, mandangin Monas yang lampunya begitu indah. Enak kan. Nah saya pikir banyak warga DKI yang satu pikiran dengan saya,” kata Basuki.

Warga bisa berjalan-jalan di Balai Kota tanpa dipungut biaya alias gratis pada setiap hari Sabtu dan Minggu. Jam berkunjung adalah pukul 10.00 hingga 17.00 WIB untuk kunjungan di area dalam ruangan dan pukul 10.00 hingga 20.00 WIB untuk area luar.

Di luar ruangan, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner dan ada juga pertunjukan musik. Para pengunjung juga dapat membeli berbagai jenis buah tangan dan kerajinan khas Jakarta di stand milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta yang terletak di Gedung Blok G Balai Kota. [Kompas.com]

2 COMMENTS

  1. Mengapa tidak berkala saja mengapa rutin? Penduduk JKT sering tidak berdisiplin dan tidak mencintai bangunan dan lingkungannya, sifat destructivenya sangat tak terkendalikan, ciri-ciri rendahnya pendidikan mungkin. Tetapi security harus digalakkan Bung!
    Om Sak ijin, titip itu di Berita JKT foto2 untuk malam alzheimer tidak berjalan, Berita JKT itu bagaimana ya videonya frizzing terus kata PakGub akan seperti KBAntara, masih jauh bukan? Selamat hari Jumat JKT tidak jadi ke Rotterdam kalau Foke sudah paling gemar jalan2, pakai uang apbd, tenang saja Bos, resapan tinggi, sekarang tidak bisa stop, menuju IND baru mulai dari JKT. Ayo kerja!

  2. Bener2 Saya iri dg warga jakarta, punya pemimpin yg banyak melakukan terobosan, bersih, independen, profesional dan humanis.

    Ya kenapa humanis, banyak orang bilang pak ahok gaya komunikasinya kasar dan sebagainya . . .

    Tapi menurut pandangan saya justru begitulah cara untuk memanusiakan manusia, yg dibilang kasar itu sebenarnya ditujukan untuk oknum2 PNS, DPRD yg korup dan masyarakat / ormas yg merasa kepentingannya hilang / terganggu, Ya karena selama ini yg merugikan masyarakat di libas semua oleh pak ahok . . .

    Maju terus pak saya yakin apa yg dilakukan anda adalah yg seharusnya dilakukan sesuai dg sumpah jabatan yg anda ucapkan

    Warga Jakarta sekarang sedang dimanja oleh gubernurnya yg peduli dg warganya . . .

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here