Bangun Masjid di Balai Kota, Ahok Ingin Konsep Nabi Muhammad Digunakan

3
310

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan pembangunan masjid di Balai Kota dapat berguna bagi seluruh warga Ibu Kota. Bahkan, ia berharap masjid Balai Kota tidak hanya dipergunakan untuk beribadah, tetapi juga untuk mengetahui warga yang membutuhkan.

“Bagaimana pejabat yang tiap kali datang (ke masjid) selalu diingatkan apa saja yang dilakukan Nabi Muhammad, yakni dengan konsep berbagi dan memperhatikan atau sharing and caring,” kata Basuki saat groundbreaking pembangunan masjid Balai Kota, Jumat (18/9/2015).

Dengan demikian, lanjut dia, hal itu dapat mengadministrasi keadilan sosial. Jika ada yang belum memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP), warga dapat difasilitasi. Begitu pula dengan fasilitas lainnya.

Basuki menjelaskan, masjid Balai Kota sebelumnya merupakan Mushala Fatahillah. Mushala itu awalnya hanya gedung biasa yang dimanfaatkan untuk tempat shalat.

Basuki mengaku malu karena Balai Kota atau Kantor Gubernur DKI tidak memiliki masjid, sedangkan Kantor Wali Kota memiliki masjid yang mewah dan bagus.

“Pas safari Ramadhan, saya ke Kantor Wali Kota Jakarta Barat, itu masjidnya bagus banget. Lalu, saya sadar, Balai Kota kok enggak ada masjid. Waktu saya dipanggil Pak Wapres, masjidnya juga bagus. Dia (Jusuf Kalla) bilang, ‘Kenapa enggak bikin?’ Terus saya dikasih desain pembangunan masjidnya dan saya pilih desain yang kelihatan masjidnya,” kata Basuki.

Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI membangun masjid dan renovasi Blok D Balai Kota dengan anggaran sebesar Rp 18.838.138.000. Pembangunan masjid ini dilakukan untuk menggantikan Mushala Fatahillah yang berlokasi di Blok D.

Masjid Balai Kota direncanakan terdiri dari dua lantai dengan lantai 1 seluas 410 meter persegi dan lantai 2 seluas 594 meter persegi. Daya tampung masjid Balai Kota mencapai 1.513 anggota jemaah. [Kompas.com]

3 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here