Ditemukan Sapi Terindikasi Antraks, Basuki Minta Pemotongan di RPH

3
176

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendorong agar pemotongan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal itu kembali disampaikan Basuki, lantaran ditemukan sapi yang terindikasi terkena antraks. Tujuannya untuk melindungi masyarakat dari penyakit yang bisa ditularkan dari hewan.

“Makanya orang tidak diizinkan lagi pemotongan hewan itu darahnya ke tanah. Sebaiknya di RPH, ini sudah ada buktinya seperti itu,” kata Basuki, kepada Beritajakarta.com, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/10).

Menurut Basuki, spora yang terkandung dalam darah hewan terjangkit antraks bisa hidup hingga 60 hari. Sehingga saat darah ditanam di tanah maka akan sangat berbahaya bagi warga. “Terus spora itu bisa sampai 60 hari hidup. Nah, kalau ada hewan dari luar (kota) nggak diawasi langsung potong kan bahaya,” ucapnya.

Ke depan, tambah Basuki, Pemprov DKI Jakarta akan meningkatkan pengawasan terhadap peredaran hewan di Jakarta. Selain itu, dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan peredaran hewan. Jika ditemukan hewan dengan gejala penyakit antraks untuk segera melaporkan.

“Kalau dia mengandung antraks ada sapi atau hewan yang ada di situ langsung tertular lalu mati. Kalau mati dia tanam lagi nggak ngerti, nggak lapor. Kalau ada anak kecil main di tanah itu bisa tertular dan mati juga. Makanya ke depan kalau mau potong kita awasi,” ungkapnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. kalo belum kena ke anak nya atau keluarga nya, susah pak….
    Dikira mempersulitlah…pdhal demi kebaikan diri sendiri.
    Sama seperti pengendara motor yg malam hari, kagak nyala lampu, kagak pake helm, ngebut pula…Padahal itu semua untuk keselamatan diri nya sendiri.
    Atau yg ngasih anak nya dibawah umur, nyetir sana sini, kalo sdh kejadian, baru menyesal,…
    Jangan kena Antraks, baru pd menyesal..

  2. Susah memang, kalo menjelaskan masalah kesehatan, ibarat seperti dilarang merokok.. dapat membunuh tidak hanya perokok tetapi orang lain yang tidak merokok.. lambat tapi pasti..

  3. ada kata bijak : barang siapa mempunyai, padanya akan diberi, sehingga berkelimpahan; barang siapa tidak mempunyai, apapun yang ada padanya akan diambil darinya.
    .
    dalam prosesnya, kita perlu punya mata hati nurani n kerendahan hati, alih-alih bertinggi-hati merasa sudah tahu semua, paling tahu sendiri, paling benar sendiri, sering-sering hanya dng “menempel” pada agama, rajin melaksanakan liturginya(pakai pamer lagi), trus sudah merasa paling benar, paling top!!!
    .
    jangan sampai memilih : baru bisa baik/benar kalau sudah kena musibah; kata orang tua-tua : amit-amit.
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here