Ahok – Di sela-sela kesibukannya menjadi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku masih memiliki waktu banyak untuk berpikir mengenai program-program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Waktu terbaik berpikirnya ketika bangun pagi pukul 04.30.
“Saya duduk di toilet agak lama dan paling enak mikirnya itu pas duduk. Pagi waktu paling enak berpikir, kadang-kadang sambil olahraga,” kata Basuki saat menjadi pembicara pada sesi “Inspiring Closing Session” dalam acara Indonesia Knowledge Forum 2015 Conference and Expo-BCA Learning Service (BLS)?, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Sambil duduk, Basuki senang membaca berita online. Terutama berita yang mengkritisi dirinya. Jika ada berita laporan warga kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belum ditindaklanjuti, Basuki bakal langsung mengirim link berita online tersebut kepada pimpinan SKPD terkait.
Selain membaca berita, Basuki juga mengaku senang membaca kolom komentar pembaca. Hal itu dapat mengukur antusiasme warga terhadap berbagai wacana yang dilempar.
“Semakin banyak yang menyerang, kritik, dan hajar saya, semakin banyak terobosan dan ide yang saya ciptakan. Masalah itu sumber munculnya sebuah terobosan.”
“Contohnya, ketika banyak warga yang kritik saya karena tarik tunai Kartu Jakarta Pintar (KJP) dibatasi, ya sudah sekalian saja saya bikin tidak bisa ditarik tunai uang KJP-nya. Buktinya sekarang semakin tepat sasaran penggunaan KJP,” kata Basuki.
Basuki juga mengaku kerap menginstruksikan staf pribadinya untuk mengamati media online. Terlebih ketika ia sudah melempar wacana ke media. Mulai dari pagi hingga malam hari, Basuki tak lepas dari wartawan yang ingin mewawancarainya.
Melalui kolom komentar di media online, Basuki jadi mengetahui bagaimana wacananya bisa diterima di masyarakat.
“Saya juga minta staf saya untuk hitung yang nyela saya berapa orang. Kalau misalnya 20 persen enggak apa-apa, tapi kalau sudah 40 persen atau lebih enggak setuju. Saya minta cari IP Adress komentator itu, banyak juga yang IP Adress-nya 1 tapi namanya ada 20. Ya sudahlah saya ngomong terus saja, enak kan, enggak perlu bayar lembaga survei,” kata Basuki. [Kompas.com]
ya, kami tunggu ide-ide kreatif anda selanjutnya. salah satunya: bagaimana meningkatkan kesejahteraan TNI dan Polri?
pak ahok, saran pak coba bikin parkir sepeda sistem kaya di jepang, jadi kalo kita jalan jalan deket misalnya ke mol atau hanya deket rumah tak perlu pake kendaraan bermotor, sepeda dapat mengurangi macet pak, contoh nih pake kelapa gading itu komplek kelapa gading aja kalo cuma mau ke mol pake sepeda pasti kelapa gading kaga macet ( kalo mau lebih keren lagi per komplek perumahan pake sepeda ( sepeda mengurangi kosumsi bbm, menyehatkan, berkurang polusi, berkurang macet, untuk parkir sepeda di gratiskan pak supaya lebih banyak org mengunakan sepeda
Mantap sekali nih babeh Ahok…
Mari semuanya kita dukung bang Ahok menjadi Presiden Republik Indonesia
Mohon di cek Pak dan ditindak-lanjuti !!!..:
Jalan penghubung antara Stasiun Kereta Api Kota ke Halte Trans Jakarta di Jakarta Kota, tidak terurus, kotor, becek licin jika hujan, dan ruangan dilorong pengap tidak ada sirkulasi udara (seharusnya dibuatkan exchaust-fan penyedot udara yg besar agar tidak panas dan pengap) semuanya tidak terawat dan terkesan dibiarkan tidak terurus dinding kusam, rangka besi kanopi berkarat dimana-mana, ingat kita sedang menggalakkan pariwisata sekitar kawasan Kota Tua, sayang fasilitas bangunannya dibiarkan tidak terawat tanpa ada pengawas yang peduli lingkungan.
Mohon di cek Pak dan ditindak-lanjuti !!!..:
Jalan penghubung antara Stasiun Kereta Api Kota ke Halte Trans Jakarta di Jakarta Kota, tidak terurus, kotor, becek licin jika hujan, dan ruangan dilorong pengap tidak ada sirkulasi udara (seharusnya dibuatkan exchaust-fan penyedot udara yg besar agar tidak panas dan pengap) semuanya tidak terawat dan terkesan dibiarkan tidak terurus dinding kusam, rangka besi kanopi berkarat dimana-mana, countblok berantakan, tangga curam licin karena pakai keramik bagi penderita disabilitas dijamin celaka/ mati lewat situ sendirian, ingat kita sedang menggalakkan pariwisata sekitar kawasan Kota Tua, sayang fasilitas bangunannya dibiarkan tidak terawat tanpa ada pengawas yang peduli lingkungan.
Jembatan Sungai Ciliwung di Kalibata
Baru-baru ini jembatan lama dibawah jembatan baru tsb. dibongkar karena sudah tua dan rapuh serta mengganggu aliran sungai/menyumbat saluran air disaat banjir krn banyak sampah.
Dampak pembongkaran jembatan tsb. beban kapasitas/ kepadatan arus kendaraan yg lewat jembatan baru makin bertambah/ makin padat, juga kondisi jalan jembatan yg hanya masing2 1 (satu) jalur untuk dua arah berlawanan tanpa trotoar pembatas karena sempit. Sedangkan semua jenis kendaraan hanya bisa lewat jembatan ini termasuk : Tronton, Trailler, Bus Gandeng, Truk Gandeng, Bajaj, Sepeda Motor, Sepeda Ontel, Gerobak Bakso dll
Pada saat musim hujan akan sangat berbahaya bagi pengendara dan harus berhati-hati licin, terlebih bagi pengendara motor arus terlalu padat pada jam sibuk, klu pengendara motornya wanita akan lebih berbahaya lagi, mudah sekali kena musibah kecelakaan bagaimana klu diantara penderita tsb. Saudara kita, anak kita (mudah2an tidak terjadi) tentu akan lebih runyam lagi, apa akan kita biarkan teruuus peristiwa yg tidak kita inginkan terjadi.
Untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan, apa tidak sebaiknya lebar jembatan ditambah lagi karena masih ada space dibagian tengah jembatan untuk 4 (empat) jalur tapi belum berfungsi, atau mungkin jembatan dibawah tetap dibangun lagi namun agak lebih tinggi agar kendaraan kecil,sepeda motor, sepeda ontel, gerobak bakso dll bisa lewat untuk mengurangi beban arus kendaraan tsb.
Demikian dengan tidak mengurangi rasa hormat, masukan tsb. semoga dapat bermanfaat, viva Pak Ahok, viva Jakarta.