Basuki akan Cabut KJP Pelajar yang Anarkis

0
105

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi pelajar yang bersikap anarkis. Pasalnya, belakangan banyak aksi pelemparan batu terhadap bus oleh massa yang sebagian diantaranya diduga pelajar.

“Saya juga sudah minta juga ke Kapolda kalau sudah tangkap anak-anak yang lempar-lempar itu saya ingin tahu mereka sekolah di mana. Kalau memang mereka ada pakai Kartu Jakarta Pintar segala macam ya harus kita cabut. Supaya ada sanksi,” kata Basuki, Minggu (18/10).

Dikatakan Basuki, kebijakan ini memberikan pelajaran bagi pelajar. Karena aksi lempar batu tersebut sangat membahayakan, khususnya pengguna tol. Tidak hanya bagi suporter tetapi juga pengguna kendaraan lainnya.

“Jadi kita nggak bisa mengatakan kalau orang yang ekonominya rendah boleh berbuat seenaknya, seolah dia di atas hukum,” ucapnya.

Basuki yakin dengan pengamanan yang telah disiapkan Polda Metro Jaya. Diharapkan, pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung versus Sriwijaya FC bisa berjalan lancar.

“Saya kira pengamanan tidak masalah. Pasukan keamanan sudah atur bagaimana. Kita juga siapkan banyak pemadam kebakaran kalau mereka macam-macam kita semprot,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Basuki, pihaknya juga mengerahkan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk turut membantu kelancaran laga final tersebut. Beberapa SKPD yang ikut andil seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans), Dinas Kebersihan, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).

Satpol PP mengerahkan sebanyak 600 personel untuk membantu pengamanan. Sebanyak 200 personel di antaranya berada di ring 1, yakni Pintu Timur GBK. Lokasi tersebut merupakan pintu masuk Presiden Joko Widodo. [Beritajakarta]

Ahok Soal Pembuat Rusuh di GBK

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok mewanti-wanti agar suporter sepak bola tertib. Nikmatilah pertandingan dengan gembira. Jangan ada yang lempar-lempar atau membuat rusuh.

“Bola kan bundar tapi kan bisa saja kalah. Maka kita minta, ada di dalam Pak Ridwan Kamil. Pokoknya kita menjamin tidak ada orang-orang yang bisa melempar atau apapun. Tidak ada toleransi,” kata Ahok di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Ahok menyampaikan walau ada anak di bawah umur, polisi diminta untuk tetap menangkapnya bila anak itu rusuh.

“Walaupun ada anak di bawah umur akan tetap ditangkap. Kalau kita tak memakai rotan pada anak kita, anak itu akan menjadi bandel,” tegas Ahok.[Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here