Ahok Terkesan Final Piala Presiden 2015

1
207

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) mengapresiasi pertandingan final Piala Presiden 2015 yang berlangsung semalam. Ahok mengatakan, Presiden Joko Widodo juga sangat senang dan menikmati jalannya pertandingan.

“Saya kira sangat sukses ya. Presiden juga sangat senang. Kita bisa lihat, hampir semua (jalannya) pertandingan tidak ada pemain yang berani protes wasit atau mau nyerang wasit gitu loh. Itu karena ada denda, dendanya enggak hanya buat orangnya tapi untuk klubnya,” ujar Ahok saat diminta tanggapannya soal Piala Presiden 2015 di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015).

Di samping itu, Ahok juga menilai hadiah yang disiapkan untuk pesta olahraga tersebut juga sangat menarik. Menurutnya dengan hadiah-hadiah seperti itu bisa menarik minat siapa saja untuk berkecipung sebagai pemain sepak bola yang profesional ke depannya.

“Terus yang kedua saya lihat ini bagus. Hadiahnya sangat bagus. Yang juara klubnya bisa bawa pulang (uang untuk) klubnya sampai Rp 4,2 miliar. Nah ini bisa menaikkan profesionalisme kita,” lanjutnya.

Sekadar diketahui, tim pemenang mendapat uang senilai Rp 3 miliar, runner-up sebesar Rp 2 miliar, peringkat ketiga membawa Rp 1 miliar, peringkat keempat sebesar Rp 500 juta dan top skorer mendapat Rp 100 juta. Untuk pemain terbaik mendapat Rp 200 juta dan Tim Fair Play diberikan Rp 300 juta. [Detikcom]

Sekjen Jakmania Diamankan Polisi, ini Reaksi Ahok

Aparat kepolisian mengamankan Sekjen Jakmania Febrianto. Tudingan yang dialamatkan ke Febri diduga melakukan provokasi lewat media sosial. Febri dikenakan UU ITE. Apa kata Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok perihal penangkapan Febri ini?

“Yang penting sekarang yang jadi masalah tuh justru di Jakmania sebetulnya. Harusnyakan Ibu Kota kalau ada turnamen (Piala Presiden) seperti ini menjadi sesuatu hal pesta yang menyenangkan. Ini malahan kita diancam,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2015).

Dia juga menyayangkan susahnya mengontrol Jakmania. “Persoalan kita apa. Kita ngomong jujur juga, memangnya Jakmania ketumnya dipilih rakyat kayak partai? Enggak juga kan. Nah bisa enggak dia kontrol anak buahnya? Enggak bisa,” lanjutnya.

“Jakmania sebetulnya ketua umum juga bukan dipilih dari Jakmania. Semua orang bisa ngaku Jakmania. Aku juga begitu pakai baju kaos (jersey) juga sudah Jakmania,” sambung Ahok.

Ahok meminta kepada Jakmania untuk bisa mengambil hal-hal positif dari kedatangan Persib Bandung semalam. Setidaknya Ahok merasa ‘tersentil’ dengan memiliki bus sendiri untuk mengangkut tim asal Bandung tersebut.

“Harusnya anak-anak muda remaja Jakmania kalau lihat Persib gitu hebat, saya lihat dia lewat gitu ya ‘Wah hebat banget nih Persib, busnya semua (milik mereka)’. Saya sebagai Gubernur Jakarta juga mendambakan ada bus yang hebat (milik) Persija dong,” kata dia.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga berterima kasih kepada aparat kepolisian yang siap siaga menjaga keamanan selama perhelatan Piala Presiden 2015 digelar. Ahok meminta kepada polisi untuk menangkap siapa saja yang menjadi provokator keributan, baik melalui dunia maya maupun di lapangan secara langsung.

“Ada foto yang pakai pedang di Facebook-nya. Itu mau ditangkap sudah. Tulisannya ‘Killing Fear Bobotoh Part II’ pakai samurai gitu. Itu sudah mau ditangkap,” tegas Ahok.

Ahok juga telah meminta nama-nama pelajar yang sempat diamankan polisi untuk diberi sanksi. Dirinya menegaskan perlu memberi hukuman yang dapat mendidik mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

“Saya minta nama-nama dari polisi, sekolahnya di mana anak-anak itu, panggil orang tuanya. Kalau ada KJP, kita cabut KJP-nya supaya dikasih pelajaran. Kita bukan enggak berbelas kasihan, kita tuh seperti orang tua kepada anak,” terangnya.

“Contoh dulu anak perempuan saya susah makan. Kalau lihat sayur enggak enak, enggak mau makan. Kalau malam enggak mau makan, maunya pesan itu pesan ini. Terus gimana? Ya sudah enggak usah kasih makan. Dia lapar ya dia nangis minum air putih sampai dia kapok. Nah kalau orang cuma lihat proses itu, orang akan bilang saya kejem kan. Masa anak perempuannya enggak dikasih makan sampai nangis-nangis terus, kelaparan sampai tertiudur? Itu proses sih,” jelas Ahok. [Detikcom]

1 COMMENT

  1. wong sebagian orang tua zaman ini cenderung mengorbankan anaknya agar “montok”, supaya mendapat wah dari khalayak, kelihatannya itu akan membanggakan banget si ortu, . . . . eeeeh . . . . membanggakan ego si ortu !!!
    .
    yaaach . . . nambah deh target utk di revol . . . mana ada gemuk kok membanggakan . . . gemuk itu obese . . . kagak sehat itu !!!
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here