Banyak Perantau di Singapura Tertarik Kerja di BUMD DKI

4
178

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebutkan, ada sekitar 100-an diaspora atau perantau di Singapura yang tertarik untuk kembali tanah air dengan bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI. Seperti diketahui, Basuki baru saja melakukan kunjungan ke Singapura untuk menarik investor.

“Saya kira hasilnya cukup menggembirakan, karena dari pertemuan dengan orang Indonesia di sana, kita sudah dapat CV (curriculum vitae) 100 lebih. Ada 100 (diaspora) lebih yang minat gabung dengan BUMD. Mereka langsung kirim CV-nya, riwayat hidupnya,” kata Basuki di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).

Menurut Basuki, dengan banyaknya diaspora yang bergabung dengan BUMD, maka akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di ibukota. “Ini akan jadi peluang yang baik bagi kita,” ucapnya.

Selain bertemu dengan warga Indonesia yang bekerja di Singapura, berbagai kegiatan lainnya juga dilakukan oleh Basuki. Salah satunya melakukan pertemuan terbatas juga dengan 20 pengusaha di Singapura. Selain itu juga, melakukan pertemuan bisnis dengan 300 orang lebih.

“Kita bicarakan tentang proyek-proyek di Jakarta, kita ingin ada jaminan aset manajemen masuk disitu,” terang Basuki.

Dikatakan Basuki, dirinya ingin membentuk holding BUMD agar tidak terpengaruh jika ada pergantian kepemimpinan. “Justru saya lagi menyiapkan kalau saya tidak lagi jadi gubernur nanti, supaya tidak diganggu-ganggu lagi sama orang lain,” tandasnya. [Beritajakarta]

4 COMMENTS

  1. Berita cukup menggembirakan!
    namun apakah keadaan ini akan terus bertahan sementara para serigala berkerah putih terus mengintai. Apabila Bapak sudah tidak lagi menjadi gubernur, apakah keadaan akan tetap seperti ini. Sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa gubernur2 terdahulu hanya berleha-leha tanpa prestasi yang jelas. Pastinya para serigala akan berpesta sepeninggalan Bapak. cukup ironis untuk negeri ini….

  2. Ide ini cemerlang demi tercipta kemajuan bangsa yg sdh byk ketinggalan dari kemajuan negara tetangga,cuma apakah sudah holding, dapat menjamin lbh transparansi dan akuntabel, sementara yg jujur dan berani kayak pak ahok, kelihatan masih belum banyak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here