Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih terus memeriksa satu per satu anggaran yang disusun untuk APBD 2016.
Dari penelusuran, Ahok menemukan anggaran pekerjaan yang membayar berdasarkan honor di Dinas Pendidikan. Nama itu dibalut dengan sebutan tenaga ahli programmer.
Belum sampai di situ, mantan Bupati Belitung Timur itu geleng-geleng kepala melihat tugas dan gaji yang diterima tenaga ahli itu.
“Dia masih masukin pakai nama apa tahu enggak? Tenaga ahli programmer. Apa? Itu buat scanner. Anak saya 9 tahun bisa lakukan. Terus bayarnya berapa tenaga ahli programmer? Bukan 1 hari lho, satuan Rp 400 ribu kali hari kali lokasi. Gila! Seolah-seolah ini orang ada di semua lokasi,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Seorang, kata Ahok bisa dibayar kerja selama 4 hari sebanyak Rp 12 juta. “Saya bilang gila aja. Ada yang kerja 6 hari dibayar Rp 57 juta,” jelas Ahok.
Temuan itu jelas membuat Ahok kesal. Menurut Ahok, mungkin saja para pimpinan SKPD mengira dirinya tidak akan memeriksa satu per satu anggaran yang ada.
“Terus begitu saya tekan angka kayak gitu, dia tipuan matematikanya, dia pikir saya enggak pelototin satu-satu sekarang. Terus dia jawabnya apa? ‘Oh iya Pak, salah Pak’. Terus saya tanya, berarti tahun lalu juga sama dong ada? ‘Tahun lalu sudah enggak kita pakai, Pak’. Ya sudah santun lah jawabnya,” tutup Ahok. [Liputan6.com]
Knp ditaruhnya 57 jt perminggu? Nga diputer balik aja 1 jt perminggu?
Astaga…. masih ada aja ya yang coba-coba… sabar ya pak….
Sepertinya selalu ada hanya belum ketahuan atau tertangkap temanya. Sekarang UPS, Sekda dan Inspektorat, nah ini akan gaduh! Karena itu sepertinya kedepan DKI1 tetap masih haru BTP supaya bisa beres optimal dan menjadi acuan untuk seluruh birokrasi daerah di IND. We keep up the hard work!
Rasanya repot punya sdm SKPD, tukang palak semua…lain kali klo ada temuan yg beraroma palakan, lsg brentiin aja pak Gubernur!!
Ini mah inspektorat ditambah tenaga ahli 10x lipatpun tidak akan mampu!!!
Tetapi waktu rapim Senin lalu Pak Ari dari dinas pendidikan menuai banyak pujian dari PakGub, jadi yang mana yang betul? Planningnya yang gemilang dianggaran suspected?
Repot juga kalo Gubernur harus memeriksa seluruh anggaran SKPD…. Seharusnya setiap kepala SKPD malu bila ternyata masih ada pengajuan anggaran yg tidak masuk akal atau akal2an. Apakah sdh sedemikian parahnya mental aparat Pemda kita? Pantaslah Gubernurnya sewot melulu menghadapi sebagian anak buah yg tidak sepemikiran untuk kerja jujur dan efisien.. Saya bermimpi semoga kelak banyak aparat Pemda DKI sekwalitas Mas Ainun Najib sang pencetus ‘kawal pemilu’.