Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yakin Teguh Hendarwan yang dilantik menjadi Kepala Dinas Tata Air mampu memimpin dengan baik. Meskipun Teguh tidak termasuk dalam rumpun teknis dan merupakan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Basuki berharap Teguh dapat menangani banjir lebih baik dibandingkan pejabat sebelumnya. Sehingga peristiwa seperti jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat (KBB) dan terendamnya Dukuh Atas tidak terulang lagi.
“Saya nggak mau peristiwa Dukuh Atas atau Semanggi terulang. Saya yakin saudara Teguh berani. Saya yakin saudara mampu lakukan tugas ini,” kata Basuki saat pelantikan pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/11).
Lurah dan camat diminta untuk terus melaporkan mengenai kondisi pompa di setiap wilayah masing-masing. Sehingga Dinas Tata Air bisa melakukan perbaikan jika ada yang rusak.
“Kalau ada lurah camat nggak mau nurut, lapor. Jadi kami kayak main bola saja ini, harus cepat,” ucap Basuki.
Teguh juga diminta untuk terus mengoperasikan alat berat yang dimiliki oleh Dinas Tata Air untuk penanganan banjir. Jika masih kekurangan alat berat maka bisa langsung diajukan pengadaan.
“Kalau kurang alat berat, beli di e-katalog. Di semua underpass ada pompa, saya minta lurah dan camat cek,” ujar Basuki.
Basuki pun memberikan kesempatan kepada Teguh dalam menangani banjir di ibukota. Namun jika Teguh tidak sanggup diminta untuk segera melapor. “Tapi ada resiko juga. Kalau tidak sanggup lapor sama saya, tapi jangan bohongin saya. Jadi saya sampaikan sesuatu, kalau anda katakan putih, saya hitam, mari berdebat. Jadi jangan jawab saya ngeles atau pencitraan, saya nggak suka,” tegasnya. [Beritajakarta]
Selamat pagi JKT baru saja mendengarkan perkuliahan yang diberikan PakGub kepada Pak Teguh semua begitu jelas juga untuk orang yang tidak tahu-menahu tema perairan. BTP alway one step further, well done Pakgub. We will give the benefit of the doubt to the new guy Teguh.
Mendengarkannya kebingungan sekali semua sepertinya sudah jelas dan kalau hanya itu Pakde insinyur perairan ini tidak bisa mengurus ini pasti ada pembagian kue. Apa Pakde Tri Joko itu yang katanya 36 tahun mengabdi tidak mengerti bos yang sekarang ini orang yang multi talented dan yang tahu apa yang dikatakannya dan … sangat pragmatis jadi jangan debat air ditekuk atau apa, bisa tidak mengeruk dan memerbaiki sheetpile kalo tidak bisa sudah hari kemarin2 mundur Pakde jangan mau ke Belanda aja. Mau paparan menggetarkan tatapi kalau kebobolan pintu airnya, lebai kajianmu Pakde. Ya sudah pasti berbeda pendapat, atau Anda jadi Gub dulu Pakde,tetapi ini jaman sudah berubah tidak seperti dulu lagi yang Pakde bisa menilep itu kan temanya 36 tahun. Sekarang dki memerlukan orang yang bisa bekerja bukan orang yang bisa memberi jawab, itu temanya dengan Gub yang sekarang. Jadi selamat jalan Pakde Tri Joko pulang saja ke Jawa.
Kalo masalah alat berat bisa dipindah pindah sepertinya diwaduk pluit tidak maksimal pengerukannya pake aja alat beratnya dari pada nganggur dan juga galian pipa gas kagak beres 2 tuh di pluit sampai2 pagar rumah orang rubuh pekerjaannya terlalu lelet tolong diperhatikan dinas terkait trims
Mantap sekali bapak Ahok…
Lanjutkan pak….
Ayo dukung Ahok – Maruarar Sirait menjadi Presiden & Wakil Presiden RI 2019 – 2029
Sikat semua mafia perairan Pak Teguh, sudin2 ganti semua satu set, ganti saja itu derivat orba maunya nyewa suruh beli berkali-kali di rapim dikatakan Pakde Tri maunya nyewa biar dapat setoran juga untuk pensiunya. Coba dengarkan penyisiran anggaran hampir 8 jam, lelahnya ngeles terus, anggaran saja tidak bisa menyusun. Nah sudah Anda periksa semua yang disisir PakGub! Belajar dengan Pak Yusmada, Cari orang-orang muda yang gesit yang bekerja yang lelet langsung pecat. Backing PakGub. Keep up the hard work! Ayo kerja!
PNS di Indonesia sangat bodohnya minta ampun….taunya cma cari celah maling anggaran…ibukota negara,,,kok kesulitan atasi banjir dari puluhan tahun,,,dasar malin…maju trus pk Ahok…Allah akan kasih jalan yg benar meskipun tdk mudah,,,ganjalan pasti ada,,,pantang menyerah…GBU