Ahok – Aksi kekerasan terhadap anak dan perempuan masih kerap terjadi di Ibukota. Karenanya, untuk mencegah aksi kekerasan terhadap anak maupun perempuan, Pemprov DKI Jakarta terus memperbanyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
“Salah satunya membuat RPTRA itu, itu sebetulnya ramah anak dari janin sampai lansia,” ujar Basuki, usai menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Ibu di IRTI Monas, Selasa (22/12).
Hingga awal tahun depan, kata Basuki, Pemprov DKI Jakarta menargetkan bisa membangun sebanyak 60 RPTRA.
“Yang kami inginkan itu bangun RPTRA sebaik mungkin. Akan terus dibangun, tahun depan akan kami bangun 150-an lagi sehingga kami bisa mengenali dengan baik,” ucapnya.
Tiak sekadar membangun, Basuki telah menginstruksikan lurah, camat hingga RT/RW untuk aktif memantau kegiatan masyarakat di RPTRA. “Jadi RT/RW betul-betul jadi pemerhati, jadi sesama satu warga komunitasnya saling memperhatikan,” katanya.
Dari evaluasi sementara, Basuki menilai keberadaan RPTRA banyak manfaatnya bagi warga. Bahkan, beberapa daerah yang belum memiliki RPTRA meminta untuk dibangunkan.
“Evaluainya, sangat manfaat. Sekarang masyarakat malah minta, RT/RW, tokoh masyarakat minta bangun terus RPTRA. Kami akan terus beli tanah untuk bangun,” tandasnya. [Beritajakarta]
sudah ada permintaan untuk study banding dari daerah lain ???
.
lengkap dng urusan pkk-mart, kan !!
.
salam,
RPTRA untuk wilayah cipinang besar selatan kapan nih pak…kami sudah memberikan konsep waktu di acara kota layak anak dipuncak tahun 2014 tp belum ada realisasinya