Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) untuk mengawasi aset milik Pemprov DKI.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, hal itu dilakukan karena banyaknya aset-aset milik DKI Jakarta yang hilang dan pindah ke tangan swasta. Hal tersebut juga diperkuat dengan adanya laporan KPK.
“Jadi kami akan laporkan aset ke PPATK. Saya juga ingin KPK turun mengecek ke mana uang itu mengalir,” kata Ahok ditemui di Century Park Hotel, Rabu (13/1/2016).
Ahok menambahkan, belajar dari kasus sebelumnya mengenai sertifikasi lahan kantor wali kota Jakarta Barat yang dimliki oleh pihak swasta. Saat kasus itu digugat, Pemerintah Provinsi DKI dinyatakan kalah dan harus membayar Rp40 miliar,” ujar Ahok
Ahok mengharapkan kerja sama Pemprov DKI, KPK, dan PPATK dapat menjadi awal pencegahan permainan mafia tanah.
“Ini jadi pencegahan dan jangan sampai aset ini dicuri oleh mafia-mafia tanah,” harapnya. [Bisnis.com]
Ganyang koruptor !
Ganyang mafia !
Ganyang penjahat !
Ganyang pengkhianat bangsa !
Ganyang perampok !
Para warga sekitar Kampung Beting, RT 01/019 Koja, Jakarta Utara, sangat tidak percaya bahwa salah satu rumah warga di jadikan tempat praktik mesum. Terlebih, Kampung Beting tersebut terletak tepat di belakang kompleks Islamic Center Jakarta Utara. Menurut warga sekitar, Ayu merupakan juragan kontrakan yang baik terhadap warga sekitar.
“Ibu ayu baik kok orangnya, saya dulu sering nyelang air di rumahnya, per jam Rp 20 ribu. Enggak nyangka juga kalau dia sewain kamar buat gitu,” kata Sujatmi, tetangga Ayu, Rabu (13/1).
nah pak ahok mesti lapor PDAM neh, tuh nyelangin air 20 rebo per jam ke orang 🙂