Dana KJP akan Masuk Anggaran Dinas Pendidikan

3
191

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan memasukan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke alokasi belanja di Dinas Pendidikan. Semula dana tersebut termasuk dalam dana hibah, namun dirasa kurang tepat.

“KJP ini adalah bagian pengeluaran dari Dinas Pendidikan, bukan hibah,” kata Basuki saat rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/1).

Dikatakan Basuki, apabila KJP masuk ke dana hibah, maka tidak bisa terus menerus diberikan kepada satu pihak. Karena batas maksimal hibah hingga tiga kali saja. Padahal Pemprov DKI Jakarta berencana memberikan KJP hingga perguruan tinggi.

“Kalau hibah terus nggak boleh berturut-turut. Nanti bicarakan ini dengan Kemendagri dan Inspektorat. Buat anggarannya untuk jaring pengamanan seperti tidak putus sekolah,” kata Basuki. [Beritajakarta]

2017, Basuki Minta Tak Ada Lagi Sekolah Jelek di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meminta bangunan sekolah yang tidak layak dapat diselesaikan dengan anggaran 2017 mendatang. Semua bangunan sekolah akan bertingkat dan memiliki fasilitas olahraga.

Tidak boleh ada lagi sekolah bangunannya jelek, tapi mutunya juga harus bagus, dibuat bertingkat, dilengkapi sport club dan sarana pendukung lainnya,” ujarnya, Senin (18/1).

Dikatakan Basuki, sekolah yang ada di Jakarta tidak kalah dengan sekolah yang ada di Amerika dan juga Eropa. Sehingga siswa di Jakarta pendidikannya sejajar dengan sekolah luar negeri.

“Kalau tidak begitu hanya anak orang kaya dan pejabat saja yang dapat sekolah yang baik dan standar-nya Eropa dan Amerika. Makanya kita mau semua anak sama sehat, sama pintar dengan fasilitas sama, nanti biayanya kita subsidi,” tandasnya. [Beritajakarta]

3 COMMENTS

  1. Mendengarkan rapim lalu tema velodrom tegang sekali. Itu sudah dari tahun 2012 sampai sekarang belum ada apa2. Memalukan sekali. Mengapa tidak dari tahun lalu sudah diambil tindakan, kenapa baru sekarang.Sepertinya tidak biasa PakGub melakukan pembiaran karena semua ada dalam kontrol dan sebenarnya demikianlah birokrasi yang baik. Jakpro itu sebenarnya mengkhianati atau menjegal. PakGub menggebu2 mengatakan Jakpro harus menjadi holding seperti konglomerat sekarang apa? Kpd wartawan Pak Heru tahun lalu katanya sudah mengingatkan PakGub sepertinya Jakpro tidak bisa dibebani banyak2 proyek, loh kalau konglomerat ya bisa. Kok pada inkonsisten. PakGub mengapa tidak segera turun tangan. Baru lalu PakGub juga segera turun tangan kalau soal anggaran, disisir habis, tetapi Jakpro seperti tidak diurus, seperti aneh mengapa PakGub tidak turun tangan. Apalagi sudah mendapat sindiran dari Pak Presiden.
    Apa tidak ada orang2 yang pandai gesit untuk menjadi konglomerat DKI JKT menggantikan Abdul Hadi stu set? PakGub yang konsisten! Bukan hanya rusun temanya! Dan buat JKT makmur,bersih, sehat dan gemerlap.

  2. Untuk PakGub. Velodrom (tanpa e) adalah arena olahraga dan balap sepeda di Berlin/Jerman (Dubesnya!)dengan 12.000 kapasitas penonton duduk. Dibangun oleh Firma Velomax untuk Olympiade di tahun 2000 yang waktu itu digelar di Berlin. Mulai pembangunan tahun 1993. Serah terima resmi dan pembukaan tahun 1997. Sekarang masih berdiri tegak perkasa, siapa dulu yang membangun!
    Quo vadis velodrom kemayoran, Jakpro bergaya habis akhirnya juga nol besar! Bikin malu untuk kesekian kalinya!

  3. Pasti di jegal lagi, ditolak kementrian yg itu-itu juga, menteri nya doang yg diganti, mindset dirjen”nya masih pake sistem lama apalagi buat kepentingan pilkada buat 2017…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here