Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana melepas saham PT Pembangunan Jaya Ancol (PJA) ke publik. Bahkan rencanannya saham tersebut tidak hanya dilepas untuk domestik, tetapi juga internasional.
“Semakin dipegang oleh publik, makin bagus. Saya lebih setuju jual saham yang besar. Undang strategic partner masuk. Jadi Ancol akan dimiliki oleh publik dan berstandar internasional,” kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/3).
Basuki berniat akan menawarkan penjualan saham PT PJA kepada dunia internasional. Saat ini Pemprov DKI Jakarta memiliki saham sebesar 72 persen di PT PJA. Sementara sisanya dimiliki PT PJA sebesar 18 persen dan publik 10 persen.
“Tawarin ke seluruh dunia, Ancol mau go public, mau strategic partner. Mau lempar saham sampai 40 persen juga tidak masalah. Jangan hanya di pasar lokal. Pastikan sahamnya dikuasai oleh sekelompok orang, seperti Disney Land, Australia, atau yang lainnya,” ucapnya.
Kendati demikian, Basuki meminta agar penjualan saham PJA harus tetap melihat situasi pasar saat ini sehingga nilai saham yang terjual cukup tinggi.
“Kami izinkan right issue (jual saham) tapi harus lihat situasi pasar sekarang. Masa lagi turun-turunnya kamu jual,” jelasnya.
Ia meyakini, dengan memperbanyak saham milik publik, maka akan mempermudah pengawasan. Diharapkan melalui rencana ini Ancol bisa lebih berkembang hingga ke taraf Internasional.
“Yang penting standar internasional dan banyak yang ngawasin. Kalau hanya jual-jual go public gitu bisa ditipu,” tandasnya. [Beritajakarta]
–
Ahok Minta Jaya Ancol Gandeng Partner Sekelas Disneyland
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya belum memastikan berapa jumlah saham baru yang akan diterbitkan melalui mekanisme right issue.
Meski demikian, dia mengatakan Pemprov DKI tetap ingin menjadi pemegang saham mayoritas di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA).
“Kami tidak mempermasalahkan saham tinggal 45%-50%, yang penting ada strategic partner yang serius beli, misalnya Disney Land atau Lotte World,” katanya di Balai Kota, Senin (14/3/2016).
Jika PJAA sudah melakukan penjajakan dan tidak ada strategic partner yang berminat, Ahok meminta perusahaan tidak meneruskan rencana right issue. Menurutnya, Pemprov DKI bisa menyuntik dana kepada BUMD DKI yang dananya berasal dari APBD DKI.
“Kalau tidak ada strategic partner yang mau beli saham buat apa? Lebih baik kami suntik dana Rp400 miliar-Rp500 miliar melalui PMP ,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Komposisi kepemilikan saham Perseroan yaitu Pemda DKI Jakarta sebesar 72%; PT Pembangunan Jaya sebesar 18%; serta kepemilikan saham oleh masyarakat sebesar 10%. [Bisnis.com]
Semangat PakGub asal jangan ujung2nya seperti Jakpro! Itung2an ajah! Ayo kerja kerja kerja!