Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai demonstrasi rusuh para sopir taksi kemarin (22/3) dilakukan atas restu perusahaan-perusahaan taksi terkait. Ahok mengimbau agar ke depan, para sopir tak mudah terprovokasi berunjuk rasa secara rusuh demi kesejahteraan bos-bos perusahaan.
“Jangan korbankan sopir, jangan sopir diprovokasi, jangan disuruh-suruh. Kasihan, sudah gaji pas-pasan kok, kadang di bawah UMP (Upah Minimum Provinsi) kok,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/3/2016).
Ahok juga mempertanyakan apakah semua sopir sudah mendapatkan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau belum. Padahal asuransi itu wajib diberikan kepada mereka.
“Sekarang ada BPJS enggak semua (sopir)? Wajib,” kata Ahok.
Bukan hanya perusahaan taksi konvensional saja yang disorot Ahok dalam hal ini, namun perusahaan aplikasi online untuk taksi juga ikut dikritiknya. Menurut Ahok, semua sopir yang berdemo kemarin telah diperalat oleh perusahaannya masing-masing.
“Jadi sopirnya diperalat saja semua. Yang aplikasi juga yang ambil untung orang asing,” kata Ahok.
Ahok memandang taksi aplikasi online dimiliki oleh perusahaan asing. Jadi dalam konteks polemik taksi konvensional versus taksi berbasis aplikasi online, Ahok tidak membela salah satu pihak.
“Bukan soal bela-membela. Ini siapa yang dibela. Perusahaan aplikasi juga punya asing kok. Dapat duit jual saham segala macam,” kata Ahok.
Dia mengimbau agar para sopir lebih cerdas menyikapi persoalan. “Uang diperalat sopir taksi saja dibodohi. Ada berapa banyak sopir taksi yang jadi kaya raya? Masih lebih mahal (gaji) sopir bawa bus DKI daripada penghasilan sopir taksi,” tuturnya.
Dia lantas membandingkan, sopir bus di DKI saja malah terjamin penghidupannya. Hingga saat ini, Pemprov DKI terus mengusahakan peningkatan operasionalisasi bus-bus umum.
Permasalahan tarif taksi konvensional dan tarif taksi aplikasi menjadi poin krusial pula. Maka, agar semuanya mendapat keadilan, perlu pembahasan bersama. Ahok ingin semua pihak bisa membicarakan permasalahan ini agar ke depan kondisi bisnis taksi bisa lebih baik.
“Jadi kalau begini, makanya kita duduk bersama. Kalau kamu enggak bisa turunkan harga, kita mesti duduk bareng ini,” kata Ahok. [Detik.com]
Menurut pendapat rakyat Indonesia lebih baik bapak Ahok menyuruh semua sopir taksi untuk melamar kerja menjadi sopir bus transjakarta.
Wawancara informal hari Rabu ini baik sekali, bisa jadi pelajaran untuk lebih bisa mengerti tema pertaksian dan reklamasi pulau itu, tapi sampai saat ini memang selalu belum jelas tema reklamasi itu, dan pewerta sepertinya bingung layaknya tema sumber waras, again and again takes no end guys!
PakGub berani2nya si Madame berkata Anda yang jantan, memang sampai sekarang betina apa banci, bingung bicaranya bermuatan entah apa. Yang pasti pdip partai besar dan tua dan … bigot tidak bisa membaca tanda2 jaman tidak bisa menangkap aspirasi kawula muda nah ini kan asset boss! Üdip itu rigid tidak strategis pula, sayang. Kawula muda jangan ditolak jangan dikritisi dong didekati (Pakde AriaBima). Selalu merasa lebih itu tidak bisa sekarang sudah lain jamannya, engga ngerti2 juga!
TErus disindirnya Pak Ahok kan datang, lo emang kenapa, Gub ini kan bukan orang ngambek apa dendam apa sejenis itu beda dong politik dan pribadi, atau? PakGub ini kan punya saudara sendiri punya ibu sendiri ngapain nglendot ke ketum pdip, aneh!
Selalu setia kepada TemanAhok itu ada artikel menarik dari pater wenas!
Ayo kerja kerja kerja, jangan ribut mekanisme ini dan mekanisme itu, kerja bekerja!!