Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengukuhkan pengurus Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Dalam sambutannya, Ahok menegaskan dukungannya untuk kegiatan seni di Jakarta.
Acara pengukuhan pengurus DKJ 2015-2018 digelar di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016). Ada 25 pengurus DKJ yang hadir, di antaranya adalah gitaris grup band POTRET yang juga suami artis Melly Goeslaw, Anto Hoed, dan mantan drummer grup band DEWA 19 Wong Aksan.
Ahok memberi sambutan di acara tersebut. Dalam pidaatonya, Ahok menegaskan dukungannya terhadap kegiatan kesenian di Jakarta. Namun, penggunaan anggarannya harus jelas.
“Seniman adalah orang yang punya idealisme, tapi karena uangnya dikontrol oleh oknum-oknum korup, yang kita bina malahan sesuatu yang tidak beprestasi,” kata Ahok dalam acara tersebut.
Ahok mengatakan, berdasarkan pengalamannya jadi pejabat, jika ingin mencari prestasi seni yang semu, maka sangat mudah. Ahok menuturkan banyak sekali perlombaan yang hanya dengan mendaftar, maka pendaftarnya jadi nominasi peraih penghargaan. Ahok tak mau seperti itu.
“Di seluruh dunia itu, banyak banget EO atau LSM membuat perlombaan-perlombaan asal kita mendaftar saja langsung di kategorikan top nominasi award. Kita yang mendaftar bukan dia yang mencari kita, langsung masuk nominasi award langsung ada undangan ke saya untuk menghadiri perlombaan nominasi award. Nah, ini maksud saya Dewan Kesenian Jakarta untuk memfilter,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok berharap DKJ bisa jadi lembaga filter agar tak ada perlombaan seni abal-abal. Pemprov DKI siap memberi bantuan dana, asal jelas peruntukannya.
Anto Hoed yang diwawancara usai acara pengukuhan menyambut baik antusiasme Ahok. Dia berharap kesenian di Ibu Kota makin maju.
“Yang pasti kita berharap lebih baik, karena ini terbuka ya, artinya terbuka semua, terbuka transparansi. Jadi yang mengerjakan adalah seniman. Dan udah nggak ada lagi EO atau yang disebut tadi lainnya, jadi semua jelas,” ujar Anto. [Detik.com]
Ijin PakGub, at last RE resign. Tolong PakGub. Tolong tidak diberi TKD diberhentikan sepenuh saja. Ingat PakGub makan banyak yang mengundurkan diri makin baik dan Anda kan mau cari ide bagaimana memberhentikan semua ini dan menggantikannya dengan yang muda yang gesit yang bersih dan msaih bisa dibina. Ingat yang Anda katakan sendiri dalam rapim2, PNS harus dipangkas habis2an apalgi yang ini atasannya sampai minta2 itu bagaimana maksudnya? Lebih dari 18T uang dikeluarkan untuk PNS yang aktivis geng golf dan yang tidak bekerja, hanya lsm aktivis, apa2an,
Jadi baiknya si geng golf yang munafik ini pergi. RE itu aktivis yang teramat bodohnya, dia pikir itu tidak menyakitkan
melecehkan atasan yang telah dibohonginya dan sikapnya yng selalu ngeles dan berkelit. Sudah waktunya dia pergi, sack out forever! Infantil banget, minta dihargai minta diterimakasihi ini typical jiwa si Foke.
Digaji mahal ternyata hanya main golf dan fesbuk ternyata hanya segitu orang2 Anda PakGub. Dan Eselon2 ini sudah kaya raya!
Gila orang2 seperti ini di pemprov.
Lalu si profesor dari petogokan satu itu kapan dipecatnya PakGub itu juga kalau disuruh menyeleksi kan lelet benar kerjanya itu tema guru bantu dan jebakan batmannya bagaimana itu akhir legendenya.
Kapan dia dipecat. Itu eselon 2 dipenuhi oleh terlalu banyak orang dari geng2.
Percaya si RE ini pasti berharap masuk lagi ke eselon 2 nantinya, meskipun umurnya sudah 55.
Pecat sema pns yang aktivis politik PakGub, mereka harus bekerja dan profesional bukan ngurusin politik, bisa engga jalan seluruh program Anda.
Dalam hitungan jam koran akan ribut dengan pengunduran diri RE. Padahal setiap hari ada pemecatan/pengunduran. Ada yang spesial karenanya. Temanya di blow up karena curhat fesbuk, dan ini rendah dan memalukan bagi seorang abdi negara. Dan jangan lupa PakGub kalau selalu mendengarkan rapim maka menjadi strategi PakGub agar makin banyak yang mengundurkan diri agar yang muda dan giat dan bebas virus foke bisa naik dan bisa lebih berkarya.
Jadi apa yang spesial disini, spesial kalau mendengarkan si profesor dari Petogokan itu mungkin se geng.
Moga makin banyak yang mengundurkan diri.
Supaya lebih efektif dan diisi oleh orang2 yang sungguh mau bekerja dengan atasannya!
Kalau tidak sack out!
Selamat manyambut pagi JKT, semangat dan jangan fesbukan, jadi pns itu terutama eselon2 digaji tinggi itu harusnya: ayo kerja kerja kerja!
SETUJU BANGET TUH…kalau RE atau siapa saja yang jelas “ngga beres” dan mengajukan pengunduran diri..sebaiknya dituntaskan mundur dari PNS DKI biar ngga jadi virus..karena jika ybs masih jadi PNS DKI..bisa mundar mandir “didalam” DKI..bahaya dikemudian hari..juga bawahannya perlu “diawasi”..jangan jadi Trojan..hi..hi..
Terlalu lambat reaksinya sampai bertahun baru kedeteksi yg demikian, juga cukup merugikan, dua tahun masih ada eselon dua mbalelo kerja kagak mumpuni, pensiun aja….
Saatnya bersih-bersih lagi pak Ahok untuk DKI, 6 bulan setelah implementasi KPI tolong cuci gudang lagi biar oknum PNS yang ngoyo, lebay, mental korup bisa berkurang drastis, GBU.