DKI Gandeng Arkeolog Restorasi Bangunan Peninggalan Belanda di Luar Batang

4
219

Ahok – Bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, segera direstorasi seperti keadaan semula. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bekerjasama dengan arkeolog untuk menatanya.

Ahok ingin menata bangunan-bangunan peninggalan VOC yang nantinya bisa dijadikan sebagai destinasi wisata seperti kawasan Museum Fatahillah di Kota Tua. “Saya sudah kerja sama dengan arkeolog dan kita mau lakukan restorasi,” ungkap Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).

Ahok sudah menertibkan permukiman warga yang menempati kawasan Pasar Ikan. Rencananya ia juga akan melakukan penertiban di perkampungan Luar Batang yang berdekatan dengan Pasar Ikan tersebut. Di daerah itu terdapat Museum Bahari termasuk di dalamnya gudang rempah-rempah VOC yang kini di sekitarnya didirikan permukiman liar.

“Jadi arkeolog bersyukur karena begitu dibongkar akan kelihatan benteng lama sampai lobang pintu semuanya. Sekarang kita mau gali ke dalam pakai sistem pompa supaya orang bisa merasakan benteng lama seperti apa,” ujar Ahok.

“Di atas beton sekarang dipasangi bata-bata merah dari penghuni liar,” lanjut dia.

Ahok sebelumnya juga sempat menyinggung akan membuat spot bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang menjual suvenir. Ini dilakukan untuk memaksimalkan lahan di Luar Batang sekaligus menambah minat wisatawan datang ke kawasan bahari tersebut.

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga disebut akan menjadikan Pasar Ikan di Luar Batang sebagai pusat penjualan ikan terbesar yang akan dibuka 24 jam. Nantinya semua nelayan baik dari ikan hias sampai ikan laut dapat berjualan di dalamnya.

Desain Pasar Ikan akan dibuat seperti bentuk Ikan Pari. Nelayan di sekitaran lokasi itu dapat dimanfaatkan sebagai pemandu wisata namun Ahok tidak akan menyingkirkan perahu phinisi di Sunda Kelapa sehingga nelayan juga tetap bisa mencari nafkah.

Niat Ahok untuk membenahi kawasan Luar Batang sebenarnya dilakukan untuk dapat memaksimalkan potensi daerah setempat yang akan bermanfaat bagi warga. Makanya ia mengaku bingung dengan adanya penolakan-penolakan yang datang.

“Nah bagaimana kamu mengklaim nenek moyangmu di situ? Saya tanya, kalau zaman Belanda itu kan ada gudang VOC. Dia kasih nggak kamu bikin rumah di atas gudangnya? Logika saja. Terus (dulu) ada pasar heksagonal di tengahnya kosong buat orang lalu lalang,” tutup Ahok. [Detik.com]

4 COMMENTS

  1. teknologi…yang BISA diterapkan di fish market: 1. odor control, 2. ozone (infused to water/ice). manfaat untuk pembeli dan penjual. nyaman bagi pengunjung. mengurangi kadar bakteri. ‘shelf life’ ikan lebih lama. lebih higienis.

  2. Ozone ice provides customers a variety of fresh seafood products with shelf lives up to three times longer than products available by traditional packaging. For several years, ozone has been used to treat all plant waters, including water sent to the ice machine. Ozone, when properly used, can reduce the bacteria counts on the fish, thus leveling out the total bacteria count and eliminating spots of high concentration. This provides a much more consistent quality product. (lifelineozone.com).

  3. Saya mau nanya kelanjutan proyek Pemprov :
    1. Incenerator sampah
    2. Lelang JPO dan Halte
    3. ERP
    4. Bank Sampah
    5. Proyek Revitalisasi Kota Tua
    6. Lelang perbaikan Sekolah
    Progressnya sampai mana ya ? atau ada gak caranya ngecek program Unggulan DKI ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here