Thank you OmSak, we are more than indebted to you!
SEMUA HARUS MENDENGARKAN DAN MENYIMAK.
Ini satu diantara sekian wawancara yang menarik, pendengar bisa setiapkali dicerahkan diajar langsung oleh Gub yang sungguh orang yang menguasai temannya dengan sangat-sangat baik. (Sepertinya disiapkan JKW ??)
Mulai di menit 1:08 PakGub ada peletakkan tangan di perut pns perempuan yang mengandung 6 bulan. Alamak Gub!!
Kapolda sekarang ini salah orang sudah saya katakan ternyata banyak yang punya pendapat sama, orang ini bukan untuk JKT, JKT terlalu keras untuk bentukan seperti Moechgiarto ini. Pak Polri tolong diganti, Jakarta perlu yang enegetic dan aggressiv.
Tiba di balkot menit 8:27 ini Cina yang tinggal di rusun untuk nelayan dan diteruskan ke adiknya. 10:01 PakGub langsung nembak, kamu nyogok RTnya berapa, saya sudah pikir detik selanjutnya langsung digampar si tshirt merah ternyata cukup tenang PakGub marahnya kepada Cina2 ini. Nimbrung lagi 16:20 keluar … tidak ada tolong2. (Pulang kampungmu sana)
Kalau saya sudah saya gampar orang2 ini pasti, ini kan bajingan bisa bayar nyasar rusun untuk nelayan. Sepertinya PakGub minum obatnya betul hari itu.
MULAI 26:59 semua menjadi menarik dan informative untuk penggiringan politik model tempo+taufik. Karena semua diterangkan disini CSR,kontribusi pengusaha, barter, diskresi, klb. Semua istilah yang sekarang sedang ribut di media. Sangat mencerahkan. Youtube penting!! Tetapi kenapa tempo bisa mengatakan bahwa tidak betul Gub bisa melakukan tindak diskresi, karena tidak ada dasar hukumnya? Padahal kata PakGub ada memang. 31:36 adanya pergeseran (jurus pemberitaan?) yang “menarik” dengan dilontarkannya tema barter. Di 36:49 “lebih menarik” lagi sehubungan dengan (usaha?) pengalihan argumentasi dari Taufik untuk menghilangakan tema 15% karena tidak ada dasar hukumnya tadi itu. Dan Taufik bajingan musang ini dengan demikian membela pengembang.Lanjut adalah szenario yang dipikirkan akan terjadi yang menurut beliau sedang akan digulirkan untuk membentuk satu opini. Yang hemat saya kemudian menetralisir atau mengalihkan “barter” yang dilakukan justru antara Sanusi dan Ariesman. Dan hemat saya memang benar sekarang tidak ada bicara2 lagi tentang kedua musang ini.
Di Detik Pakgub juga memberikan interview tertulis untuk tema yang sama,tetapi hemat saya BeritaJakarta harus mengcounternya karena bukankah ini berkenaan dengan boss yang nota bene adalah boss kominfo. Di kominfo ini orangnya lelet gagap kaya polda sekarang sepertinya. Feedbacks dari youtube menarik untuk disimak OmSak PakGub.
Thank you OmSak selamat hari minggu Jakarta.
Keep up the hard work PakGub ever onward, we snipe tempo to hell!
Tidak usah diurusi fitnah dimedia untuk naikkan rating, blackout aja wartawan dan medianya di balaikota, sampai mereka minta maaf…koordinasi semua pengamanan balaikota, yg ngurusi wartawan balaikota
Thank you OmSak, we are more than indebted to you!
SEMUA HARUS MENDENGARKAN DAN MENYIMAK.
Ini satu diantara sekian wawancara yang menarik, pendengar bisa setiapkali dicerahkan diajar langsung oleh Gub yang sungguh orang yang menguasai temannya dengan sangat-sangat baik. (Sepertinya disiapkan JKW ??)
Mulai di menit 1:08 PakGub ada peletakkan tangan di perut pns perempuan yang mengandung 6 bulan. Alamak Gub!!
Kapolda sekarang ini salah orang sudah saya katakan ternyata banyak yang punya pendapat sama, orang ini bukan untuk JKT, JKT terlalu keras untuk bentukan seperti Moechgiarto ini. Pak Polri tolong diganti, Jakarta perlu yang enegetic dan aggressiv.
Tiba di balkot menit 8:27 ini Cina yang tinggal di rusun untuk nelayan dan diteruskan ke adiknya. 10:01 PakGub langsung nembak, kamu nyogok RTnya berapa, saya sudah pikir detik selanjutnya langsung digampar si tshirt merah ternyata cukup tenang PakGub marahnya kepada Cina2 ini. Nimbrung lagi 16:20 keluar … tidak ada tolong2. (Pulang kampungmu sana)
Kalau saya sudah saya gampar orang2 ini pasti, ini kan bajingan bisa bayar nyasar rusun untuk nelayan. Sepertinya PakGub minum obatnya betul hari itu.
MULAI 26:59 semua menjadi menarik dan informative untuk penggiringan politik model tempo+taufik. Karena semua diterangkan disini CSR,kontribusi pengusaha, barter, diskresi, klb. Semua istilah yang sekarang sedang ribut di media. Sangat mencerahkan. Youtube penting!! Tetapi kenapa tempo bisa mengatakan bahwa tidak betul Gub bisa melakukan tindak diskresi, karena tidak ada dasar hukumnya? Padahal kata PakGub ada memang. 31:36 adanya pergeseran (jurus pemberitaan?) yang “menarik” dengan dilontarkannya tema barter. Di 36:49 “lebih menarik” lagi sehubungan dengan (usaha?) pengalihan argumentasi dari Taufik untuk menghilangakan tema 15% karena tidak ada dasar hukumnya tadi itu. Dan Taufik bajingan musang ini dengan demikian membela pengembang.Lanjut adalah szenario yang dipikirkan akan terjadi yang menurut beliau sedang akan digulirkan untuk membentuk satu opini. Yang hemat saya kemudian menetralisir atau mengalihkan “barter” yang dilakukan justru antara Sanusi dan Ariesman. Dan hemat saya memang benar sekarang tidak ada bicara2 lagi tentang kedua musang ini.
Di Detik Pakgub juga memberikan interview tertulis untuk tema yang sama,tetapi hemat saya BeritaJakarta harus mengcounternya karena bukankah ini berkenaan dengan boss yang nota bene adalah boss kominfo. Di kominfo ini orangnya lelet gagap kaya polda sekarang sepertinya. Feedbacks dari youtube menarik untuk disimak OmSak PakGub.
Thank you OmSak selamat hari minggu Jakarta.
Keep up the hard work PakGub ever onward, we snipe tempo to hell!
Sorry typo, temanya bukan temannya …
Tidak usah diurusi fitnah dimedia untuk naikkan rating, blackout aja wartawan dan medianya di balaikota, sampai mereka minta maaf…koordinasi semua pengamanan balaikota, yg ngurusi wartawan balaikota