Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap akan menyediakan rumah susun (rusun) untuk warga Muara Angke. Namun rusun yang disediakan tidak bisa berdekatan dengan tempat tinggal saat ini.
“Rusun ada kok. Cuma mereka maunya yang dekat. Ya enggak bisa dong. Saya sudah janjikan mereka masuk dulu di rusun yang ada. Hasil ngusir-ngusir orang,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/6).
Basuki mengaku sempat akan membeli lahan di dekat Waduk Pluit. Namun lantaran tanah yang akan dibeli sengketa dan ada gugatan, maka rencana itu diurungkan. Rencananya lahan tersebut akan dibangun rusun untuk warga yang ada di kawasan Jakarta Utara.
“Kemarin sudah mau beli tanah lagi dekat Waduk Pluit, tapi ada yang gugat. Enggak jadi bayar saya. Harusnya kalau enggak digugat, sudah jadi lagi satu rusun,” ucapnya.
Basuki menambahkan dalam waktu dekat ada beberapa rusun yang akan jadi. Nantinya rusun baru tersebut akan ditawarkan kepada pengguni lama untuk menempatinya. Dengan syarat biaya retribusi yang dikenakan naik.
“Kamu tinggal pilih, nanti jadi lagi nih yang di Daan Mogot nih tujuh tower, 23-24 lantai. Kami tawarkan kepada penghuni rusun yang ada dulu, mau nggak pindah ke tempat yang lebih gede? Kalau mau pindah, tapi bayarnya lebih mahal dikit,” tandasnya. [Beritajakarta]
OmSak orang2 dari Muara Angke ini kan menjual rumah rusun yang sudah diberikan kepada mereka, kemudian mereka kembali lagi ke dekat waduk dan membangun rumah2annya itu, itu pemberitaan di KCM jadi sebenarnya kan Gub ini mati2an berjuang untuk mereka dan mereka ini mengkhianatinya dengan jual-menjual, bandit MuaraAngke ini, aaaaarrggh! Snipe to the moon soonest!!! Koplak!!
Bagaimana caranya agar pemprov ini tidak digugat terus dan kalah terus soal pembelian tanah, Ibu Ruhayah itu kurang agresiv, sebenarnya kan Pak Pres turun tangan dong! Kalau kalas terus dan ptun,kan mestei ada jalan keluar. Aaah Jakarta 70 tahun merdeka!