Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yakin jika kawasan kumuh di Ibukota sudah tidak ada, kualitas urbanisasi akan meningkat.
Oleh sebab itu, pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika menemukan pendatang baru tinggal di kawasan kumuh dan mendirikan bangunan liar. Basuki memprediksi pendatang baru ke Jakarta usai libur Lebaran kali ini bisa mencapai 70 ribu orang.
“Jadi yang penting kalau anda tinggal di bangunan liar kami akan bongkar dan usir juga,” kata Basuki, saat rapat pimpinan (rapim), Senin (11/7).
Ia melihat, selama ini pendatang baru sering kali bermukim di kawasan kumuh. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berusaha menertibkan kawasan kumuh di Ibukota. Salah satunya dengan merelokasi warga ke rumah susun (rusun).
Basuki pun tidak melarang warga daerah lain untuk datang ke Ibukota. Karena mereka akan akan tereliminasi sendiri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu. “Kalau asisten rumah tangga saya nggak masalah, karena memang mereka dibutuhkan,” tandasnya. [Beritajakarta]
Seturut survey memang yang tinggal di atas sungai ataupun di bantaran sungai atau di bawah jembatan itu semua kan migran dari luar JKT dan yang kerja serabutan sampai malak2in petak2in jalan dan bantaran. Karena itu satu ketidakstujuan kepada BTP adalah (hanya) bahwa JKT terbuka semua boleh masuk, tidak semua boleh masuk kalau sampai 80% daripada mereka tidak berijasah SMA ?????