Cerita Ahok soal Warga Ulujami yang Menolak Jual Lahan Banjir

3
187
Foto: beritajakarta.com

Ahok -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar soal banjir yang sempat terjadi di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016). Menurut Basuki, di sana ada sekitar enam rumah posisinya di lahan bekas danau.

“Itu dia bikin rumahnya tuh di lokasi bekas danau tapi punya sertifikat,” ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (23/7/2016).

Basuki mengatakan, sulit jika harus memasang pompa untuk lahan yang hanya ditempati enam rumah. Dia mengatakan hal tersebut tidak layak.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menawarkan kepada penghuni rumah untuk menjual lahannya ke Pemerintah Provinsi DKI. Namun tawaran itu ditolak.

“Enggak mau jual dia. Dia bilang banjir cuma sehari ini,besok juga lewat lagi. Ya sudah loe nikmatin banjir saja deh,” ujar Ahok.

Secara umum, kata Ahok, genangan air di Jakarta berpindah-pindah dan cepat surut. Pemprov DKI pun masih bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan itu.

“Kan belum semua digali, belum semua (kali) dinormalisasi,” ujar Ahok. [Kompas.com]

DKI Segera Bebaskan Lahan di Bantaran Kali Pesanggrahan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin bekerja lebih cepat menangani banjir di permukiman warga bantaran Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Lahan yang berada di bantaran kali akan segera dibebaskan.

“Makanya kami terus bekerja keras. Kan belum semua sungai digali, terus belum semua normalisasi. Tapi genangan sekarang pindah-pindah dan sudah cepat surut,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota , Sabtu (23/7).

Basuki mengaku mengalami kendala dalam melakukan normalisasi Kali Pesanggrahan. Sebab, sebagian warga enggan menjual lahannya untuk normalisasi. Padahal warga menempati lahan yang sebelumnya adalah danau, namun memiliki sertifikat hak milik.

“Ada enam rumah atau 20 rumah saya lupa, itu dia bikin rumahnya tuh di bekas danau tapi punya sertifikat. Saya kalau pasang pompa ngurusin enam rumah, miliaran rupiah kan nggak pantes,” ucapnya.

Karena itu, Basuki berencana untuk membeli rumah warga tersebut. Namun mereka menolak untuk menjual dengan alasan banjir menggenangi rumah hanya sementara.

“Makanya kami tawarin kamu jual saja deh ke kami. Tapi nggak mau jual dia. Dia bilang banjir cuma sehari ini, besok juga lewat,” tandasnya. [Beritajakarta]

 

3 COMMENTS

  1. Rumah di daerah banjir nga bakal laku dijual walau dijual murah, mending dijual saja kl Pemprov DKI mau beli. Nga percaya? Coba tanya saja sama si Aguan.

  2. boleh minta pinjam lihat copy certificate nya kagak ?
    .
    gue cari tuh siapa yg tandatangan, cari kalau perlu sampai ketemu kuburnya !!!
    .
    kalau masih hidup, suruh muntahin uang mahar “halal”nya, paling tidak nyelamatin anak cucu nya, dan berkontribusi ngebersihin atmosphere negara ini !!! supaya keadilan makin di tegakkan !!!
    .
    salam,

  3. Kalau ada tanah, sungguh diperlukan untuk proyek oleh pemerintah, mestinya ada UU yg memaksa mereka untuk menjual tanah tersebut kepada pemerintah, tentunya hrs ada appraisal soal harga yg umum…jangan hanya ketemu berapa orang yg kopig, proyek ga bisa jalan…

    Contohnya di Jln. Mangga Besar Raya, yg rumahnya ga mau mundur untuk pelebaran jalan, tinggal 1 rumah ga bisa jalan tuh proyek…mubazir kan!?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here