
Ahok – Guna mengawasi lokasi agar bebas lahan parkir liar di Ibukota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuat aplikasi pengawasan parkir.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, titik parkir liar yang ada jumlahnya cukup banyak. Jika dipantau secara manual dinilai kurang maksimal.
“Sekarang kami lagi mau bikin aplikasi lagi, biasa saya ketemu kasus, saya mau bikin aplikasi,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8).
Basuki yakin dengan adanya aplikasi bisa mengontrol parkir liar diseluruh Ibukota. Dirinya telah meminta kepada Jakarta Smart City untuk membuat aplikasi itu.
“Nah berarti kita mesti ada aplikasi, ribuan ini nggak bisa dikontrol satu-satu. Malah yang kontrol, yang minta jatah,” ucapnya.
Bahkan dengan aplikasi ini masyarakat bisa ikut mengawasi keberadaan parkir liar. Mereka bisa berpartisipasi untuk melaporkan seperti aplikasi Qlue yang sebelumnya sudah dibuat.
Basuki menambahkan maraknya parkir liar ini juga karena masih ada oknum petugas yang bermain. Aksi setor menyetor masih sering terjadi.
“Kami temukan banyak oknum di dalam main juga, malak-malakin orang dengan parkir. Jadi kalau ada setor dibiarin,” tandasnya. [BeritaJakarta]
sir…for important area, you can simply use cctv + video analytics (artificial intelegence), it can make automatic notification on detected vehicle violation. here’s an example demo: http://m.youtube.com/watch?v=gNAGMHzBCcc
*correct: artificial intelligence, it can monitor area 24 hours non-stop, and can reduce the number of operators to watch over them
if you use HP Autonomy solution, it can handle big data, thousands of cctv feeds, vehicle plate number reading, all the data can be linked in the Jakarta SmartCity.