Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kecewa dengan revitalisasi Pasar Pesanggrahan, di Jalan Garuda, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tidak ada keistimewaan khusus untuk menarik warga mau berbelanja ke pasar tersebut.
“Kondisinya masih jauh dari harapan terutama dari segi bisnis. Harus dibikin tematik agar lebih ramai minat pembelinya,” ujar Basuki, saat meresmikan Pasar Pesanggrahan, Jumat (26/8).
Ditambahkannya, untuk menarik orang agar mau kumpul belanja, salah satu upayanya adalah membangun pasar yang di atasnya rusunawa, sehingga terpadu.
“Kalau di bawah rusun ada pasar terpadu, begitu orang turun langsung belanja ke pasar. Ke depan semua rusun yang kita buat harus begitu konsepnya,” tandasnya.
Pasar Pesanggrahan yang baru saja diresmikan sudah beroperasi sejak satu tahun lalu. Pasar ini dibangun dari dana program corporate social responsibility (CSR) sebuah perusahaan dengan luas lahan 2.360 meter persegi dengan luas bangunan 533,60 meter persegi.
Ada 158 tempat usaha yang terdiri dari 110 kios dan 48 los. Saat ini masih ada tujuh unit yang masih belum ditempati. [BeritaJakarta]
–
Resmikan Pasar Pesanggrahan, Ahok Blusukan ke Lapak-lapak Pedagang
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meresmikan Pasar Pesanggrahan. Usai peresmian, Ahok blusukan ke dalam pasar menyambangi tempat para pedagang berjualan.
Berbaju batik, Ahok datang ke Pasar Pesanggrahan terletak di Jalan Garuda, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2016) pagi. Usai memberi sambutan, dia kemudian menyambangi lebih dalam pasar yang terletak di sebelah Kompleks Kodam ini.
Pertama, Ahok menyambangi kios kacamata. Kios itu dijaga dua orang pria dan seorang perempuan. Mereka dan Ahok berfoto bersama.
Setiap dia menyusuri lorong, pasti masyarakat yang ada di situ meminta foto. Ditambah lagi, para wartawan juga tak sedikit jumlahnya. Maka suasana berdesakan di lorong pasar ini tak terhindarkan. Ahok nampak berkeringat. Namun dia tetap melayani foto.
Kebanyakan yang meminta foto adalah kaum ibu. Namun tak jarang pula Ahok yang langsung menyambangi pemegang kamera ponsel tanpa harus ada yang memintanya foto.
Dia kemudian turun ke bagian bawah pasar, yakni tempat para pedagang berjualan sayur mayur, daging, dan rempah-rempah. Di sini, suara bising mesin penggiling kelapa meraung, ibu penggiling juga terlihat tak menyurutkan kerjanya meski Ahok datang ke dekatnya.
Lantai pasar ini bermaterialkan keramik putih. Ada saluran air di sisi-sisinya, mengalirkan air buangan dari tempat berjualan pedagang. Pencahayaan pasar ini cukup terang.
Pasar ini dibangun dengan biaya Rp 6,8 miliar, dikelola oleh PD Pasar Jaya. Lahan yang dibanguni pasar ini seluas 2.360 meter persegi dan luas bangunannya 533,60 meter persegi.
Dahulunya, pasar ini disebut oleh PD Pasar Jaya berkondisi kumuh, becek, dan berlantai satu. Kini pasar ini berlantaikan keramik dan berlantai tiga termasuk basement.
Pasar ini adalah pasar rakyat. Pedagang dari kalangan ekonomi lemah. Pedagang tak perlu membayar kios dan sewa bangunan, melainkan hanya membayar Biaya Pengelolaan Pasar (BPP), seperti retribusi keamanan, kebersihan, listrik, dan operasional melalui Cash Management System (CMS). Pedagang diberikan pinjam pakai tempat usaha yang tidak bisa dipindahtangankan. [Detik.com]
jijik jg la pasar campur ruma.tau sendiri di indo apartemen doang aja byk gak kerawat apalagi pasar.eh digabung.bakal ancur kaya apa tuh.mungkin di jaman ahok kerawat,tapi setela itu blon tentu….blon lagi limbah tinja dicampur limbah makanan busuk.sampahnya byk yg campur aduk.baunya jg amburadul.apalagi klo org yg tinggal& dagang disitu gak tau soal kebersihan.
Halo pak Ahok
Tolong bapak pilih pak Nusron Wahid saja sebagai wakil gubernur DKI di Pilgub DKI 2017.
Pak Nusron Wahid itu orangnya baik dan tegas, sangat cocok sebagai pasangan pak Ahok di Pilgub DKI 2017