DKI Targetkan Penghematan Energi 30 Persen dengan Green Building

3
194

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengukuhkan posisinya sebagai Centre of Excellence untuk gedung bangunan hijau (green building). Hal itu ditandai dengan penandatanganan komitmen untuk mengurangi konsumsi energi air, dan emisi CO2 dari bangunan di Ibukota.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan di wilayah DKI terhitung sudah ada 260 gedung yang menerapkan green building dengan total luas lahan mencapai 15 juta persegi.

“Jadi bangunan itu menerapkan hemat listrik, pengolahan air limbah yang baik dan pencahayaan sesuai energi,” kata di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9).

Menurut Basuki, komitmen yang ditandatangani Pemprov DKI Jakarta hari ini merupakan kelanjutan implementasi dari Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 38 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau. Dari 269 gedung yang telah menerapkan konsep ini, pengurangan efek gas rumah kaca mencapai 605 ribu metrik ton per tahun.

Kemudian penghematan energi lebih dari 850 ribu mega watt hour (MWh) pertahun, serta biaya listrik sebesar 68,3 juta dollar Amerika. Keberhasilan program ini bisa terwujud berkat adanya dukungan dari International Finance Corporation (IFC).

“Ini penghematan yang luar biasa. Jadi kalau kita bisa lakukan ini terus tentu akan lebih baik. Target kami pada 2030 bisa mengurangi energi masing-masing 30 persen,” ucapnya.

Country Manager IFC, Azam Khan mengatakan, pergub mengenai bangunan hijau di Jakarta merupakan yang pertama di Indonesia. Bahkan aturan tersebut juga baru pertama kali diterbitkan di kawasan Asia Timur dan Pasifik. “Ini satu pencapaian yang sangat besar,” tandasnya.

Pada penandatanganan komitmen tersebut juga diluncurkan situs www.greenbuilding.jakarta.go.id. Tujuannya untuk mempermudah akses informasi mengenai bangunan hijau di Ibukota. [BeritaJakarta]

Gedung Swasta Wajib Terapkan Green Building

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mewajibkan semua gedung yang ada di Ibukota untuk menerapkan bangunan gedung hijau atau green building. Saat ini baru 260 gedung saja yang tercatat menerapkannya, baik gedung pemerintahan maupun swasta.

“Kami mau ubah semua, kan semua wajib nih secara pergub sudah ditegaskan, swasta wajib ikut,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (14/9).

Basuki mengatakan, selain gedung pemerintahan, beberapa rumah susun (rusun) juga akan dibangun dengan konsep green building. Salah satunya tujuh tower Rusun Daan mogot yang masih dalam tahap pembangunan.

Green building yang dimaksud yakni, gedung yang dibangun dengan konsep hemat energi. Mulai dari pencahayaan, air, hingga pengolahan limbah yang baik.

“Bahkan rusun kami pun dibangun dengan konsep greeen building. Ada bangunan tujuh tower yang green building di Daan Mogot,” ujarnya.

Ditargetkan dengan penerapan konsep ini, pada tahun 2030 mendatang bisa menghemat 30 persen energi. Seperti untuk gas rumah kaca, penggunaan listrik, dan penggunaan air. Agar target bisa tercapai dilakukan komitmen 30:30, antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan International Finance Corporation (IFC).

“Memang diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencapai target komitmen 30:30 ini,” tandasnya.

Kebijakan mengenai green building sendiri sudah diatur dalam Peraturan Gubernur nomor 38 tahun 2012 tentang bangunan gedung hijau. Diharapkan ke depan lebih banyak lagi bangunan yang menerapkan green building. [BeritaJakarta]

3 COMMENTS

  1. PakGub Anda ini perbaikilah Bahasa Inggrisnya, belajar di rumah dengan Niko, bahasa Inggris kan di rumah. Dan kalau arahan itu tolong PakGub jangan kebablasan kemana-mana, fokus Pak ini bukan rapim!
    Dan tolong diperbaiki pada awal sambutan, penyapaan kepada tamu2 itu kan bisa ditulis lalu tinggal dibaca, belajar dilancarkan PakGub ini bukan dikampung. Belajarlah bisakan di perbaiki jangan salah-salah begitu aduuh. Nah di pemprov DKI ini satu anak singkong dari Petogokan yang lain anak kampung dari Belitung! Duuh!

    • Ini kan tema green building and environtment-friendly Jakarta mengapa kok jadi kebawa-bawa soal voting, pas nya ini yang dalam BInggris tamunya kan kebingungan. PakGub fokus dong arahannya. Janganlah bolak-balik hal yang sama kan konteksnya lain. Ini bukan peresmian Pasar Jaya bos! Hadeuh, stres dengan PakGub kalau sudah bicara BInggris, katanya mau jadi presiden, maksudnya??

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here