Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merombak jajaran direksi PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Pergantian ini sebagai penyegaran dan diharapkan bisa meningkatkan kinerja.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar jajaran direksi PT MRT Jakarta yang baru bisa lebih kompak lagi. Selain itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja, sehingga pembangunan angkutan massal berbasis rel ini bisa tepat waktu.
“Iya jajaran direksi kami ganti, kemarin saya sudah tandatangan,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/10).
Berikut pergantian jajaran direksi PT MRT Jakarta, Direktur Utama dijabat oleh William P Sabandar menggantikan Dono Boestami. William sebelumnya menjabat sebagai Asisten Ahli Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Kemudian Agung Wicaksono sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan menggantikan Mohamad Nasyir. Sementara itu, Direktur Konstruksi masih dijabat oleh Silvia Halim dan Direktur Keuangan dan Administrasi masih dijabat oleh Tuhiyat.
Serah terima jabatan Direksi PT MRT Jakarta yang baru dilangsungkan pada Senin (17/10) kemarin, di Kantor PT MRT Jakarta. Perombakan ini sesuai dengan hasil keputusan sirkuler para pemegang saham PT MRT Jakarta yang berlangsung pada 14 Oktober 2016.
“Saya minta semua direksi kompak, secepatnya untuk selesaikan saja. Kami ingin ada tim yang lebih baik,” tandasnya. [BeritaJakarta]
At last … masih ingat PakGub marah besar di rapim gara-gara salah cetak 57 (!!) girder box itu? Sampai 57 baru tahu kalau salah memang hebat managemant si Dono. Ini ketiduran apa gimana? Apa sengaja? Sampai kontraktor Jepangnya pun ribut dan gara-gara si Dono ini MRT jadi 6 bulan terlambat, gara-gara si Dono. Bagaimana dengan Sabandar ini, hayo!! Harapan kedepan agar ini bukan hanya sekedar refreshing tetapi bekerja lebih cepat paling cepat seperti JKW BTP. Ayo kerja kerja kerja … jangan bikin malu! Sekarang sudah lain!