Ahok Ingatkan Warga untuk Urus Sertifikat Tanah

0
137

Ahok – Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan warga ibu kota agar mengurus sertifikat tanah. Ahok, sapaan Basuki mengungkapkan bahwa sejak tahun lalu tak ada biaya yang dipungut untuk mengurus penerbitan sertifikat hak milik (SHM).

Imbauan tersebut disampaikan Ahok saat berkampanye di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (23/1). Saat berkampanye ke kawasan pemukiman warga, Ahok berpesan agar penduduk di sana mau mengurus SHM atas tanah dan rumahnya.

“Sekarang bikin sertifikat tanah tidak bayar untuk tanah dengan harga di bawah Rp2 miliar. Dulu bayar BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) 5 persen dari harga NJOP, tahun lalu sudah saya hapus. Kalau ada masalah SMS saya,” kata Ahok.

Pembebasan BPHTB berlaku efektif sejak 21 Oktober 2016, bersamaan dengan terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 193 Tahun 2016. Pembebasan BPHTB diberikan untuk mendukung pemerintah pusat dalam menderegulasi investasi di bidang pertanahan, yang masuk di Paket Kebijakan Ekonomi jilid III.

Selain mengingatkan warga ihwal kepemilikan sertifikat tanah, Ahok juga berkata tak akan menggusur kawasan yang berdekatan dengan Sungai Ciliwung itu. Menurutnya, penggusuran untuk normalisasi sungai tak perlu dilakukan jika persoalan air di hilir selesai.

Cagub petahana itu mengklaim telah sukses mengatasi persoalan aliran sungai di kawasan hilir di Jakarta Utara. Buktinya, dia menyatakan saat ini titik-titik banjir di ibu kota telah berkurang dibanding dua tahun lalu.

“Sudah dibereskan hilirnya. Harusnya kawasan timur dan selatan tidak perlu banjir. Kami pasti normalisasi karena takutnya longsor tergerus air, saya takut rumah-rumah terbawa,” ujar calon nomor urut dua ini.

Ahok menjanjikan bantaran Ciliwung tak akan lagi diterjang banjir jika normalisasi sungai rampung.

Mendengar janji Ahok tersebut, seorang warga bernama Cahyadi (65) mengatakan, banjir bukan hanya disebabkan luapan sungai, tapi juga ketiadaan saluran air .

Karena itu ia berharap ada pembuatan saluran air untuk memperlancar aliran air di kawasan rumahnya. Menurut Cahyadi, sejak 2014 banjir tak lagi melanda kawasan rumahnya. Namun, genangan kerap muncul jika hujan deras. Genangan muncul karena tidak ada saluran air yang menampung air hujan.

“Harapan saya yang penting tidak kebanjiran saja. Sejak dinormalisasi sudah tidak banjir lagi sih, tapi kami tetap butuh saluran air,” ujarnya.

Mendengar tanggapan Cahyadi, Ahok berkata akan mengevaluasi kinerja lurah setempat sekembalinya ia dari masa cuti. Ahok berjanji akan menindak lurah yang diketahui malas dan jarang menampung keluhan warga.

“Nanti masuk lagi, lurah yang malas kelihatan diganti. Lurah wakil saya di kelurahan. Makanya, lurah yang malas diganti. Kalau tidak mau jadi pelayan tidak usah jadi pejabat,” kata Ahok. [CNNindonesia.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here