Ahok – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) blusukan ke daerah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Saat blusukan, Ahok menekankan kepada warga untuk mengurus sertifikat tanah mereka.
Ahok tiba di lokasi blusukan sekitar pukul 09.45 WIB, Rabu (1/2/2017), dan dikerumuni oleh warga. Banyak di antara mereka yang merupakan anak sekolah. Dengan menggunakan seragam pramuka, mereka berebut untuk bersalaman dan berfoto bareng Ahok.
“Lagi istirahat, boleh keluar. Mau foto sama Pak Ahok,” kata seorang murid bernama Rani saat ditemui di lokasi Ahok blusukan.
Tim kampanye Ahok yang berada di lokasi pun mengingatkan para murid yang mengerubungi Ahok untuk kembali ke sekolah. Tim kampanye tidak ingin Ahok disemprit oleh Bawaslu DKI karena dianggap menggunakan anak dalam kampanyenya.
“Ayo, ayo yang sudah kelar istirahatnya masuk lagi ke sekolah. Jangan sampai Pak Ahok kena masalah nanti,” kata salah satu anggota tim kampanye Ahok.
Ahok menekankan kepada warga untuk mengurus sertifikat tanah mereka. Ahok tidak mau ada warga Jakarta yang tidak memiliki sertifikat hak milik tanah. Alasannya, dengan memiliki sertifikat hak milik, harga tanah mereka bisa meningkat.
“Ibu sudah punya sertifikat?” tanya Ahok kepada salah satu warga.
“Belum Pak, masih akta jual-beli,” jawab warga.
“Sekarang bikin sertifikat sudah gratis, Bu. Jangan sampai nggak punya sertifikat. Kalau ada sertifikat, lebih mahal harga tanahnya,” papar Ahok.
Warga juga meminta Ahok membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di lingkungannya. Ahok mengatakan bahwa dia akan membangun RPTRA bila ada tanahnya. Maka dari itu, Ahok mau semua warga memiliki sertifikat hak milik untuk mempermudah bila mereka ingin menjual tanah mereka untuk dibangunkan RPTRA.
“Kalau mau pasar atau RPTRA, nanti kita bikinin. Makanya kalau Bapak-Ibu punya sertifikat, nanti jual saja tanahnya ke Pemprov untuk dibangun RPTRA,” tutup Ahok. [Detik.com]