Ahok – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan pengoperasian Simpang Susun Semanggi, Kamis (17/8), tepat pukul 19.18.
“Ini jantungnya Jakarta. Keramaian yang paling padat di Semanggi. Saya sangat menghargai kerja gubernur yang sekarang dan sebelumnya,” ujar Jokowi, Kamis (17/8).
Proses peresmian diawali dengan penandatanganan prasasti oleh Jokowi, yang dilanjutkan dengan menekan sirine penanda simpang susun resmi beroperasi.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, pembangunan pembangunan Simpang Susun Semanggi menggunakan dana kompensasi KLB (Koefisien Lantai Bangunan) dari satu perusahaan swasta sebesar Rp 500 miliar. Namun, dengan menggunakan teknologi design and build pembangunan simpang susun ini hanya menghabiskan dana sekitar Rp 365 miliar.
Dijelaskan Djarot, sisa dana pembangunan akan digunakan untuk pelebaran trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin, antara 5-10 meter.
“Pengerjaan juga lebih cepat. Jadwalnya September, tapi bisa kita resmikan sekarang. Mulai malam ini sudah resmi bisa dilalui,” tandasnya. [BeritaJakarta]
Ketua DPRD DKI: Berkat Ahok Ada Simpang Susun Semanggi
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi memuji Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas pembangunan Simpang Susun Semanggi. Ia mengatakan Ahok adalah gubernur yang pemberani membangun proyek jalan bersusun ini.
“Pertama-tama saya makasih ini berkat ada seorang Gubernur yang berani ini Pak Ahok. Waktu itu ground breaking, padahal waktu itu sempat banyak pertentangan,” ujar Prasetyo di Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).
Prasetyo menuturkan meski banyak pertentangan kala itu, ia tetap mendukung rencana pembangunan Simpang Susun Semanggi. Karena menurutnya ini bisa mengurangi kemacetan.
“Tapi saya sebagai teman, sebagai partner dia dalam pemerintahan saat itu saya support dia. Karena bukan apa-apa ini mengurai masalah macet di Jakarta,” kata Prasetyo.
Ia menuturkan dengan adanya jalan seperti Simpang Susun Semanggi. Ini menjadi alternatif agar kendaraan tidak menumpuk di kawasan Semanggi.
“Ternyata dengan adanya seperti ini, ini kan bottle neck ini hilang, yang tadinya tumpuan di Semanggi, sekarang sudah ada alternatif lain yang tidak numpuk di Semanggi,” tuturnya.
“Ini suatu kebanggaan buat masyarakat Jakarta ya, bisa urai sedikit masalah kemacetan. Saya rasakan kalau pulang kantor, kalau dulu di HI udah macet tapi sekarang udah menuju ke Le Meridien apalagi ini udah dibuka, pasti sangat kurangi kemacetan,” lanjutnya.
Prasetyo menjelaskan kemacetan akan semakin berkurang jika proyek MRT selesai. Menurutnya ke depan akan banyak terobosan baru, dia juga akan mendukung pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
“Nantinya juga banyak akan ada terobosan baru dan saya juga akan support gubernur baru, Pak Anies dan Sandi supaya apa yang sudah dilakukan Ahok-Djarot itu selalu disupport kembali,” tutupnya. [Detik.com]
Plg jg anies sandi ngekorin program Ahok Djarot yg sdh ada, punya program apa mereka? Jkt nga lbh rusak di tangan mereka sdh boleh dibilang bagus. Program rmh DP 0% aja skrg sdh ketahuan nga bakal bs jln sblm mereka resmi menjabat di balai kota, itu cuma sekedar buat janji kampanye mereka agar terpilih jd org nomor satu di Jkt tp realisasi program DP 0% nya mustahil. Blm lg mereka sewenang2 msk jalur busway jd contoh buruk seorang pemimpin.