Ahok.Org – Merapatnya sejumlah partai besar ke kubu Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua ditanggapi santai Joko Widodo.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai, putaran kedua merupakan pertarungan sesungguhnya antara rakyat dan partai. Dia optimistis, meski dirinya dikepung partai-partai besar, namun dengan dukungan rakyat bisa memenangkan pilgub.
“Kami menghargai sikap partai yang mendukung ke sana. Kami jadikan sebagai semangat. Saya optimistis, semut bisa mengalahkan gajah. Putaran kedua pertarungan sesungguhnya antara rakyat dan partai,” jelas Jokowi, kepada wartawan di Solo.
Dengan bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke kubu Foke, maka tidak ada lagi partai besar yang tersisa. “Sudah habis, pada merapat ke sana,” cetusnya.
Apa pun hasil yang diperoleh dalam putaran kedua nanti, Jokowi mengaku tidak akan mempermasalahkan. Justru kondisi tersebut akan digunakan Jokowi sebagai pembelajaran kepada masyarakat.
Dia berharap dukungan dari rakyat Jakarta secara langsung di putaran kedua bisa mengungguli pesaingnya.[Okezone]
http://politik.kompasiana.com/2012/08/13/stop-sara-ingat-kerusuhan-98-ambon-dan-sampit-memilukan/
http://politik.kompasiana.com/2012/08/12/seru-pro-kontra-mengambil-pemimpin-bukan-seiman/
Jgn kecewakan pendukung anda, Pak! Klo memang jd Gubernur, ingat janji2 Kampanye! Minimal merubah budaya KORUP BIROKRASI DKI JAKARTA!!
Prioritas pertama adalah perombakan jajaran birokrasi DKI sehingga korupsi yang merupakan biang dari segala kejahatan yang sangat menyengsarakan rakyat dapat dihilangkan dan mental mereka dapat diubah dari minta dilayani oleh rakyat menjadi melayani rakyat dengan tulus dan profesional. Jangan seperti sekarang gaji dan kesejahteraan selalu minta naik tapi korupsi dan pungli jalan terus dan prestasi kerjanya nol besar.
Pluralisme yang sering dikumandangkan di Republik ini, sekarang sedang diuji kebenarannya dalam arti yang sesungguhnya. Tidak hanya dalam kata-kata imbauan, namun dalam pikiran dan langkah nyata juga harus dibuktikan. Hanya rakyat yang cerdas jasmani dan rohani serta tidak munafik yang mampu mewujudkan pluralisme yang sesungguhnya.