Ahok.Org – Sudah hampir sebulan, calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Joko Widodo tidak bertemu. Pertemuan terakhir keduanya terjadi pada 4 Agustus 2012 lalu, saat menjenguk Habib Munzir yang terbaring sakit di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Setelah sekitar satu bulan berlalu, Foke dan Jokowi pun dipertemukan kembali dalam sebuah acara silaturahmi di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/9/2012) pagi.
Pertemuan ini sebenarnya biasa, karena sudah pernah dilakukan pada putaran pertama lalu saat kandidat masih 6 pasang. Namun, pertemuan itu menjadi tidak biasa karena tensi perseteruan antara kedua kubu yang bersaing ini semakin memanas jelang masa kampanye putaran kedua.
Kubu Jokowi seperti yang banyak diberitakan tengah diserbu dengan isu-isu SARA. Sementara kubu Foke selaku calon petahana diserbu dengan isu ketidaknetralan jajaran birokrasi Pemda DKI Jakarta.
Saat bertemu di acara silaturahmi di Polda, keduanya pun duduk dalam satu meja bundar bersama dengan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) lain. Meski berada di satu meja, keduanya tampak tidak berbincang satu sama lain. Foke lebih sering terlihat berbicara dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Ferriyal Sofyan yang juga berasal dari Partai Demokrat.
Sementara Jokowi lebih terlihat asik menyantap makanan ringan yang disajikan, sambil sesekali berbincang dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab.
Foke ketika itu mengenakan kemeja putih lengan panjang, pakaian favoritnya kini. Sementara Jokowi memakai kemeja lengan panjang batik warna cokelat, menanggalkan ciri khasnya, kemeja kotak-kotak.
Di dalam sambutannya, Foke menyorot soal isu keamanan di Jakarta. Ia meminta komitmen masyarakat untuk aktif terlibat dalam mewujudkan Jakarta yang aman. Di akhir kata sambutannya, Foke mengajak hadirin untuk berdoa bagi salah seorang personil kepolisian yang menjadi pengawalnya selama pelaksanaan Pilkada.
“Dia biasa mengawal saya selama proses Pilkada ini dan baru saja mendapatkan kecelakaan. Mari kita sejenak membaca Al Fatihah agar bisa diberikan kemudahan dalam menjalankan tugasnya kelak,” kata Foke.
Sementara Jokowi, lebih menyorot soal kebersamaan di dalam sambutannya. Ia berharap agar semua pihak menghargai perbedaan setiap calon Gubernur.
“Kami hanya ingim mengimbau bahwa kepentingan warga DKI tetap nomor 1. Jangan sampai kita korbankan karena pemilihan Cagub menjadi tidak satu lagi,” ujar Jokowi.
Setelah masing-masing pimpinan Muspida memberikan sambutannya, tiba-tiba Kapolda Metro Jaya membuka sesi tanya jawab. Saat itu, Foke mungkin terkejut dan langsung menyahut, “Sebentar saja tanya jawab. Habis ini saya pergi ada agenda,” ujarnya dengan nada terburu-buru.
Sesi tanya jawab pun berlangsung singkat. Acara foto bersama pun menjadi agenda paling akhir. Namun, bukannya foto para pimpinan Muspida yang menjadi buruan wartawan tetapi foto Jokowi dan Foke. Dengan banyak permintaan wartawan agar keduanya berpose bersama, Foke dan Jokowi pun akhirnya berpose berdua sambil berjabat tangan.
Tak ada kata-kata yang keluar dari bibir Jokowi. Pria Jawa ini hanya tersenyum tipis sambil menganggukkan kepala manakala Foke bercanda dengan wartawan.
Sementara saat menjabat tangan Jokowi, Foke tak melihat wajah Jokowi sama sekali. Sang Gubernur DKI Jakarta ini lebih suka bercanda dengan para wartawan.
“Kalian mau ya pose seperti ini? Ayo Pak, kita foto supaya teman-teman dapat insentif,” kata Foke sambil menjabat tangan Jokowi tanpa menoleh ke arah saingan kuatnya itu dalam Pilkada kali ini.
Pertarungan antara keduanya semakin hangat menjelang kampanye berlangsung. Foke dan Nachrowi yang disokong partai-partai besar sempat berujar optimistis dalam putaran kedua nanti. Sementara Jokowi yang berduet dengan Basuki pun tak kalah optismisnya.
“Saya siap dipilih,” kata Jokowi kepada wartawan, usai acara.[Kompas]