Imam Prasodjo Puji Keberanian Jokowi

8
270

Ahok.Org – Salah satu panelis dalam Debat Kandidat Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta, Imam Prasodjo memuji calon Gubernur Jokowi. Usai acara debat, sosiolog ini juga mengaku puas dengan debat yang menurutnya berlangsung secara terbuka tersebut.

“Saya kira dua-duanya cukup berani mengungkapkan apa yang ada dihatinya, ya tidak “bermain santun”lah,” tutur Imam saat ditemui usai Debat Kandidat Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta di Hotel Grand Melia, Jakarta, Jumat (14/9/2012).

Imam juga mengaku agak terkejut ketika ternyata Jokowi juga mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan yang kritis dalam debat tersebut.

“Pak jokowi juga berani, saya kira tadinya Pak Jokowi sebagai orang Solo ada di Jakarta tentu akan lebih gamang untuk mengajukan pertanyaan yang kritis. Tapi pada saat yang sama Foke juga menjawab dan juga bersikap kritis,” tukas Imam.

Imam mengaku cukup puas dengan dengan jalannya debat antara dua pasang calon penguasa DKI Jakarta tersebut.

“Saya kira saya cukup puas menyaksikan debat ini, dan mudah-mudahan publik akan dapat banyak belajar. Saya kira publik silakan menilai dari tayangan yang singkat ini, dan mudah-mudahan mendapat gambaran siapa yang memang pantas memimpin Jakarta,” tandas Imam.[Tribunnzewzs]

8 COMMENTS

  1. pertama2 saya kira judul berita ini lebih fair, sesuai dengan isi beritanya : “Imam Prasodjo Puji Keberanian Jokowi dan Foke”

    awal2nya saya kira debat berjalan alot saat sesi jokowi, untungnya pada pertengahan acara, pak jokowi berhasil mengajukan pertanyaan2 & pernyataan2 yg kritis.
    walaupun bicaranya terkesan itu2 saja (pengalaman dari acara debat & talkshow yg kemarin2) tapi sebenarnya yang diucapkan pak jokowi itu ‘tepat menuju sasaran’ dan menjawab semua pertanyaan2 dari para panelis.
    mental pak jokowi juga pasti sudah terasah sangat jauh setelah sebelumnya merasakan tes mental dari 2 panelis ‘gadungan’ pada acara debat sebelumnya di m*tro tv.

    pak foke sebenarnya juga sudah sangat baik dalam debat ini, sayangnya pasti penonton awam setuju dgn pendapat saya yg satu ini. sikap emosional yg terlihat sebagai passion padahal bukan, terlalu banyak selingan ‘ngeles’ dan banyak kata2 yg tidak perlu diucapkan membuat penonton sulit mencerna apa yang dikatakan foke kurang dapat diserap pemirsa walaupun itu informasi yang bagus bagi calon pemilih. jokowi hanya menggunakan kata2 ‘apa…’ dan ‘jadi saya kira….’ untuk me-recall memory, membuat penasaran pemirsa untuk fokus kepada kata2 yang akan diucapkan selanjutnya setelah kata2 selingan tsb.

    untuk pak ahok, perfect argument untuk para panelists dan confidence saat berhadapan sama pak nara.

    pak nara ini acara debat tapi gayanya kaya lagi ngomong dihadapan ibu2. lalu ditanya apa jawabnya apa, bukan berputar2 dulu kaya si foke tapi emang bener2 nggak nyambung.
    yang paling parah adalah saat menjawab pertanyaan tentang program untuk kemacetan dan infrastruktur kedepannya: “itu jalan pertama harus dilapisi batu kemudian pasir setelah itu di aspal”
    mau jadi wakil gubernur atau jadi mandor pak?

    untuk visi-misi yang dipaparkan, saya kira bapak ahok dan jokowi sudah punya rancangan sendiri yg lebih konkrit, tadi waktunya terlalu sedikit, tapi walaupun waktunya sedikit kami bisa juga sedikit berimaginasi tentang misi yg bapak paparkan. untuk foke tadi kebanyakan bicara setuju sama yang dikata kubu jokowi dan bicara tentang apa yang sudah dikerjakan selama menjadi gubernur DKI.

    walaupun nanti pilkada kalah, pak ahok dan jokowi pasti sudah punya mental yg lebih mantap lagi dari pengalaman pilkada dki. tapi sayangnya bapak2 tidak boleh kalah, distribusi apbd, pemerataan pembangunan, keberpihakan, dan kesejahteraan rakyat jakarta 5 tahun kedepan ada di tangan bapak2 ini.

    skarang giliran saya yg masih harus mencari2 tau kebenaran yg sesungguhnya tentang senjata utama yg dipakai kubu foke, tentang ayat al-quran yang melarang umat muslim memilih pemimpin non-muslim.

  2. @Muhammad Warizmi Thayib

    saya kira soal JUDUL sih sah2 saja seperti di atas, karena ini ‘kan rumahnya JB, bukan media netral 😀
    segala sesuatu yang tayang di sini ya sewajarnya memang hanya tentang JB

    melihat acara debat tadi malam, saya deg2an juga sih. Gimana engga? Wong itu lawannya galak bener. Andaipun dia kasih no tel / email, saya sih gak berani lho ngadu apapun ke dia, takut aja bawaannya. Perasaan diintimidasi oleh kegalakannya begitu besar, padahal kata orang saya juga galak hahaha …

    Apapunlah, saya salut dengan KETENANGAN duo JB. Begitu juga Ahok, salut atas keberaniannya tak gentar ngadepin cawagub pihak sana.

    Duo FN udah ketauan sepak terjangnya, JB juga, jadi kenapa mau mengulang kisah FN? Kasihan juga mereka menambah panjang daftar dosa, mending pilih JB aja hehehe

    • @nique
      galak doang pak, tapi maksud omongannya enteng banget.
      gampang untuk dibalas, tapi pas mau balas dipotong terus, bahkan panelis mau meluruskan aja dipotong.
      masih ga ada apa2nya dibanding saat acara debat di m*tro tv, pak jokowi diam2 menghanyutkan.

  3. Untuk tim jokowi… tolong cari rekaman video pidato kemenangan / kampanye si kumis tahun 98.. disitu dia bilang mau tambah koridor busway 10 lagi,,th 2009 mau dibangun monorel…
    kejar saja janji manis si kumis..

    sukses selalu buat jakarta baru

  4. Kalau bang kumis kebanyakan setuju dengan Jokowi.. mendingan setuju kalau kasih kesempatan Jokowi jadi gubernur ..benar nggak bang ???
    jadi kepengen tahu nanti setelah jokowi naik… kemana aja dana DKI ….

    20 september 2012 untuk Jakarta baru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here