Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa yakin warga bantaran kali yang selama ini terkena banjir, bersedia pindah ke Kampung Deret. Lelaki yang akrab dipanggil Jokowi itu berpendapat suara-suara warga yang tak bersedia pindah adalah akibat dari belum dimulainya komunikasi warga.
“Ya yakin lah, orang kita belum bicara kok, belum komunikasi, siapa yang mau memindahkan,” ujar Jokowi, usai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2012) siang.
Menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, pihaknya telah memikirkan secara matang hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan kampung tersebut. Jokowi mengatakan, komunikasi dengan warga yang sebelumnya tinggal di sana, merupakan hal yang paling mutlak diperhatikan. “Sudah ada aturannya, tentunya membuat Kampung Deret, Super Kampung, Rusun Kampung, harus lihat aturan itu,” lanjut Jokowi.
Keyakinan Jokowi tersebut terkait suara warga bantaran kali yang enggan pindah dari rumahnya yang sekarang meski kerap dilanda banjir. Tidak sanggup membiasakan diri dengan tempat tinggal yang baru, menjadi alasan warga bantaran kali itu enggan meninggalkan rumah lamanya.
Program Kampung Deret muncul pertama kali saat Joko Widodo masih berstatus calon gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya, Basuki T. Purnama. Saat kampanye, keduanya menegaskan akan membuat prioritas dalam pembangunan permukiman DKI Jakarta dari kawasan pinggiran.[Kompas]
Selamat bekerja Pak Jokowi, dan masyarakat bantaran kali agar bersedia menjalin kerjasama dengan pemerintah DKI